Friday 11 December 2009

Ngak ku sangka tadi aku di permalukan oleh keluarga ku lagi, yaitu adik ku sendiri, dia ngak bisa menyanyikan lagu kebangsaan negara Indonesia. Memang itu mencoreng-coreng wajah ku sendiri. Aku adalah seorang mahasisa di salah satu perguruan tinggi di solo, aku merasa terhina banget waktu itu.

Karena dia kebanyakan dengerin lagu nya anak muda yang kebanyakan lebay nya dan kenyakan sakit hati or lagi kasmaran, dia jadi kelupaan lirik lagu negara. Ahh terserah aku bilang tadi padanya, kamu dah smp kls 3 masak kamu nyanyi Indonesia raya ngak bisa.

Mungkin mengupas masalah remaja di Indonesia ini, mungkin ngak sih kalau lagu-lagu yang berkembang dimasyarakat itu bisa menghancurkan citra bangsa kita, bukan citra tapi moral serta keagresivan kita apa juga bisa hilang. Aku bertanya kepada diriku sendiri. Sekarang banyak anak kecil yang nyanyi lagu negara salah terus, tapi kalau dah nyanyi lagunya anak muda dia semangat bener, ehh malah dah hafal di luar kepala. Aneh ngak tuh.

Dulu waktu pemerintahan pak Suharto, lagu-lagu yang sekarang populer itu di larang, dan menteri agama waktu itu melarang keras lagu itu beredar di pasaran, karena bisa menurun kan mental anak bangsa ini, dan dulu banyak sekali lagu anak-anak (aku jadi teringat waktu kecil). Ehhh tapi toh mengapa sekarang mulai jaman reformasi (katanya). Udah banyak banget perbedaan nya, anak kecil yang mestinya berfikir nya seusianya harus di tekan berfikir untuk anak remaja.

Emang dunia makin aneh aja, hal serupa juga kurasakan dulu, seusia aku ini masalah antara wanita dengan cowok itu jarang terjadi namanya pacara, tapi sekarang marah, Mungkin itu akibat reformasi, tapi bukan reformasi dalam artian luas, tapi reformasi yang mendahulukan nafsu sebagai yang utama dan reformasi yang luas sebagai tameng untuk melindungi kesalahan itu.

Itu ajalah aku sampaikan, kalau ada salah kata saya mohon maaf.


Salam.
Tentang Daku

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: