Friday, 21 May 2010


Facebook akhirnya bereaksi terhadap protes meluas di berbagai negara yang mengecam kontes kartun Nabi Muhammad yang muncul di situs jejaring sosial tersebut. Dalam pernyataannya, Kamis (20/5/2010), Facebook berjanji akan mengisolasi konten tersebut agar tidak bisa bebas diakses.

Hal tersebut merupakan pendekatan yang dilakukan Facebook untuk mencegah pemblokiran lebih luas seperti yang sudah dilakukan di Pakistan. Atas protes munculnya halaman kontes kartun Nabi Muhammad, pengadilan Pakistan memblokir situs Facebook sehingga tak bisa diakses sama sekali mulai Rabu kemarin.

"Kami tengah menganalisis situasi dan pertimbangan hukumnya, dan akan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu, mungkin termasuk membuat agar konten tersebut tidak bisa diakses pengguna dari Pakistan," ujar pernyataan Facebook yang dilansir AFP.

Sebagai gambaran, lanjut pernyataan Facebook, konten terkait NAZI ilegal di beberapa negara, namun bukan berarti konten tersebut dihapus sama sekali dari Facebook. Banyak perusahaan yang menggunakan cara tersebut sehingga konten tertentu bisa diakses di suatu negara, tapi konten lainnya tidak bisa di negara lain. Pendekatan seperti itulah yang akan diterapkan Facebook.

Facebook mengakui dengan jumlah pengguna mencapai lebih dari 400 juta saat ini, seringkali muncul topik yang kontroversial, menyerang, dan tidak akurat. Namun, hal tersebut tidak menutup ruang bagi mereka untuk menghentikan diskusi bersama.

Seperti dinyatakan Facebook, komentar dan konten tidak mungkin dihapus begitu saja kalau hanya berisi kritik terhadap budaya, negara, agama, gaya hidup, atau ideologi politik saja. "Kami sangat yakin bahwa para pengguna Facebook punya kebebasan untuk mengekspresikan opini mereka dan biasanya kami tidak menghapus konten, grup, atau halaman yang melawan negara, agama, politik, atau ideologi," ujar Facebook.




Sumber
WASHINGTON, KOMPAS.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: