Monday, 24 May 2010

Korea Utara Harus Membayar

Presiden Korea Selatan, Senin ini mengatakan, negaranya tak akan lagi memberi toleransi terhadap brutalitas Korea Utara. Menurut Lee Myung-bak, rezim Korea Utara harus membayar atas serangan torpedo kejutan yang membunuh 46 pelaut Korea Selatan.

Lee bersumpah ia akan mengupayakan Dewan Keamanan PBB menjatuhkan hukuman untuk Pyongyang atas penenggelaman kapal perang pada 26 Maret. Seoul juga akan memutus semua hubungan perdagangan dengan Korea Utara untuk mengisolasi dari segi diplomatik dan finansial.

Di Beijing, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan bahwa Pyongyang harus menerima konsekuensi dari penenggelaman Cheonan. Ia kini tengah mencari dukungan China untuk mengambil langkah diplomasi. China, sebagai pemegang kursi permanen di Dewan Keamanan PBB dan berhak atas hak veto, adalah sekutu utama Korea Utara. Selama ini China masih tidak berkomentar atas perilaku negara tetangganya itu.

Penenggelaman kapal Cheonan pada Maret lalu adalah bencana militer terbesar Korea Selatan sejak perang Korea pada 1950-1953. Ada 58 pelaut yang berhasil diselamatkan dari Laut Kuning, tetapi 46 pelaut menjadi korban tewas.

Tim penyelidik internasional pekan lalu menyimpulkan bahwa sebuah kapal selam Korea Utara menembakkan torpedo yang menyebabkan Cheonan terbelah dua. Lee menyampaikan pernyataan itu dari Monumen Peringatan Perang. Ia juga menyebut aksi Korea Utara sebagai sebuah “provokasi militer”, bagian dari pola serangan “tanpa henti” Korea Utara. Korea Utara juga pernah meledakkan pesawat pada 1987, yang menewaskan 115 penumpang.

“Kami lagi dan lagi selalu menoleransi brutalitas Korea Utara. Kami melakukan itu karena kami selalu menginginkan perdamaian di semenanjung Korea. Tapi sekarang berbeda. Korea Utara harus membayar atas aksi provokatifnya. Saya akan terus melakukan aksi keras agar Korea Utara bertanggungjawab,” kata Lee.

Sumber
Yahoo - News


Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: