Saturday, 1 May 2010

Kopi Bikin Greng, Adakah Izin Depkes?


Adanya catatan "Membantu meningkatkan respon seksual", dan "Untuk penderita tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan stroke dikonsultasikan dahulu dengan ahli atau dokter. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan anak-anak di bawah umur", pada kemasan kopi, patut dicurigai. Apa isi kopi itu?

"Belum lama ini saya ditawari kopi yang dikemas bagus. Penjualnya mengatakan, kopi tersebut membuat lebih bagus kalau berhubungan seks. Karena penasaran, saya beli satu kotak.

Di kotaknya antara lain tertulis: 'Membantu meningkatkan respon seksual'. Ada juga bagian perhatian: 'Untuk penderita tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan stroke dikonsultasikan dahulu dengan ahli atau dokter. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan anak-anak di bawah umur'.

Terus terang saya jadi takut meminumnya, walau sudah ada izin Depkes. Disebutkan juga kopi itu formula dari Thailand. Mohon penjelasan, apa ada kopi yang dapat menyebabkan berhubungan seks lebih bagus. Apa arti membantu meningkatkan respon seksual?" A.T, Jakarta

Ada kejanggalan Paling sedikit ada dua kejanggalan kalau membaca catatan pada bungkus kopi seperti yang Anda sampaikan di atas. Pertama, adanya catatan dan perhatian yang tertulis dalam kemasan.

Kejanggalan ini mestinya cukup mengganggu karena dicantumkan pada kemasan kopi, yang pada umumnya boleh dikonsumsi oleh siapa saja, termasuk yang mengalami darah tinggi, bahkan wanita hamil.

Dengan catatan dan peringatn seperti itu, berarti kopi yang Anda beli bukanlah kopi yang umumnya dijual dan menjadi minuman sehari-hari. Pasti kopi itu dicampur bahan tertentu, apalagi jelas dikaitkan dengan respon seksual. Masalahnya, bahan apa yang dicampur dalam kopi yang mendapat izin Depkes itu?

Alangkah beresiko meminum kopi yang tidak biasa itu. Apa jadinya kalau seseorang minum kopi itu, padahal dia tidak tahu dirinya mengalami tekanan darah tinggi? Alangkah riskan kalau kopi seperti itu dijual bebas, sekalipun telah mendapat izin Depkes.

Penggunaan istilah "respon seksual" juga mengundang pertanyaan. Istilah respon atau reaksi seksual sebenarnya menunjukkan reaksi fisik dan psikis terhadap rangsangan seksual. Reaksi seksual terdiri atas empat fase, yaitu fase rangsangan, fase datar, fase orgasme, dan fase resolusi.

Kalau kopi disebut meningkatkan respon seksual, pertanyaannya, pada fase yang mana? Apakah pada semua fase terjadi peningkatan setelah minum kopi itu? Satu hal yang pasti, kalau hanya kopi, tidak akan terjadi peningkatan seperti yang tercantum pada kotaknya. Jadi kalau benar, pasti dicampur suatu bahan yang berpengaruh terhadap fungsi seksual.

Selanjutnya akan muncul pertanyaan lagi, apakah sebegitu cepat reaksi kopi itu meningkatkan respon sekual? Kalau reaksinya cepat, berarti kopi itu dicampur bahan lain yang bereaksi segera atau instan. Saya pikir pihak Depkes perlu memberi perhatian khusus pada produk seperti ini, walaupun terdaftar sebagai minuman.

Konsultasi dijawab oleh Prof.Dr.dr.Wimpie Pangkahila, Sp.And



Sumber
Kompas.com

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: