Saturday, 5 June 2010
VIVAnews - Pada tahun 1890, Walter Heape seorang profesor dari Universitas Cambridge, Inggris melaporkan keberhasilan pertama kali melakukan transplantasi embrio pada kelinci.
Tahun 1937 Pincus dan Einsman berhasil mengawinkan sel telur dan spermatozoa kelinci dalam tabung. Sel dalam tabung ini dapat menjadi embrio dan ketika ditransfer di dalam rahim, kelinci tersebut dapat hamil.
Itulah sedikit kilas balik sejarah bayi tabung yang dipaparkan Prof. Soegiharto Soebijanto dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FKUI di Aula FKUI, Salemba, Jakarta hari ini (5/06). Bayi tabung atau teknik reproduksi berbantu (TRB) adalah teknik dengan memfertilisasi sel telur dengan spermatozoa secara in vitro (di dalam gelas).
Upaya penelitian program bayi tabung terus dilakukan untuk mengatasi masalah infertifilitas (ketidaksuburan) manusia. Oleh karena itu, problem ini sebenarnya adalah persoalan global.
“Problem infertifilitas merupakan kebutuhan global, walaupun di beberapa negara perhatian masih ditunjukan pada program family planing”, paparnya.
Beberapa metode dapat ditempuh bila tingkat infertifilitasannya masih dalam taraf konvensional. Bila sudah masuk dalam taraf tidak biasa maka jalan terbaik adalah dengan melalui program bayi tabung.
“Untuk mengatasi problem infertifilitas yang berat jalan yang harus ditempuh adalah melalui program bayi tabung. Pelayanan TRB hanya untuk pasutri dengan infertilitas yang tidak dapat ditanggulangi dengan cara-cara konvensional”, urainya.
Di Indonesia sendiri, progran bayi tabung belum terlalu semarak. Hal ini selain masalah teknis seperti kelengkapan dan fasilitas juga terkait masalah biaya.
“Biaya bayi tabung sangat mahal jadi masyarakat Indonesia agak kesulitan”, katanya.
Walaupun demikian, tingkat keberhasilan program bayi tabung di Indonesia ini tidak terlalu rendah, yaitu mencapai 35 persen.
“Tingkat keberhasilan di Indonesia mencapai 35 persen, dengan angka kelahiran hidup mencapai 25 persen”, paparnya.
Sumber
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
0 comments:
Post a Comment