Tuesday, 15 June 2010
Jambi, - Kalangan penderita menolak calon gubernur dan wakil gubernur Jambi yang tak peduli atas permasalahan HIV/AIDS di Jambi. Pencegahan dan penanggulangan HIV/ AIDS harus menjadi perhatian calon kepala daerah, mengingat tingkat pertambahan jumlah penderita kian mengkhawatirkan.
Koordinator Jaringan Orang Terinfeksi HIV Indonesia (JOTHI) untuk Provinsi Jambi Yully mengatakan, jumlah penderita HIV/AIDS di Jambi melonjak dua tahun terakhir. Pada 2008, jumlah penderita 287 orang, naik menjadi 401 orang —naik hampir 50 persen—pada 2009. Jumlah orang yang terinfeksi terus bertambah menjadi 435 penderita pada pertengahan tahun ini.
”Mengingat tingginya pertambahan jumlah penderita baru HIV/AIDS, sudah semestinya calon kepala daerah memberi perhatian atas permasalahan ini,” ujarnya di Jambi, Senin (14/6).
Karena itu, menurut Yully, JOTHI menyatakan secara tegas menolak calon kepala daerah yang tidak peduli masalah HIV/ AIDS, baik dalam aspek pencegahan, dukungan, perawatan, maupun pengobatan bagi yang terinfeksi. ”Kami memandang ini penting karena Jambi mengalami ancaman ledakan kasus HIV. Perlu upaya serius pemerintah daerah,” tuturnya. ”Dari visi-misi para kandidat, sebagian besar tidak menyinggung penderita penyakit ini,” ujarnya.
Pemimpin yang baru diharapkan meningkatkan upaya penanggulangan, seperti memastikan ketersediaan obat ARV, alat tes, penatalaksanaan pengobatan, dukungan pendanaan, serta perbaikan program pencegahan penularan HIV ibu hamil kepada bayinya.
Staf Advokasi JOTHI Provinsi Jambi Budiardi mengatakan, sebagian penderita enggan dites karena khawatir jika diketahui positif terinfeksi bakal dikucilkan oleh lingkungan. Para penderita khawatir bakal didiskriminasi atas layanan umum. Contohnya, ada penderita tidak dilayani di rumah sakit umum karena positif AIDS. Ada penderita yang tidak diterima kerja di perusahaan karena diketahui AIDS.
Sumber
Kompas
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
0 comments:
Post a Comment