Thursday, 8 July 2010


Catatan sejarah menunjukkan bahwa Cleopatra meninggal akibat gigitan ular berbisa. Namun, penelitian University of Trier, Jerman, membalikkan sejarah dengan menyatakan sang ratu meninggal akibat overdosis obat-obatan.

Seperti dikutip dari laman Genius Beauty, Christoph Schaefer, yang memimpin penelitian, melakukan penelusuran dokumen kuno terkait kematian Cleopatra. Ia juga berkonsultasi dengan ahli ular dan medis untuk menganalisa kondisi terakhir ratu Mesir kuno itu sebelum meninggal.

Di akhir penelitian, Schaefer menyimpulkan bahwa Cleopatra tidak mungkin memilih mati dengan membiarkan tubuhnya digigit ular kobra Mesir (Asp) yang dikenal memiliki bisa paling mematikan di dunia. Ia tak mungkin membiarkan dirinya menderita selama berhari-hari sebelum meninggal.

Cleopatra disinyalir memilih mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak campuran opium dan tanaman beracun yang memiliki efek mematikan dalam hitungan jam, jauh lebih cepat dari gigitan ular. Kesimpulan itu dikuatkan dengan sejumlah dokumen kuno yang tak mengindikasikan adanya ular mematikan di kamar pribadi sang ratu.

Menenggak obat beracun diyakini menjadi pilihan terbaik sang ratu untuk mempertahankan mitos tentang kecantikannya. Cara ini bisa membuatnya tetap terlihat cantik saat meninggal. Sementara racun ular bisa meninggalkan bekas-bekas penderitaan di tubuhnya.

Cleopatra memang melegenda sebagai wanita cantik dan ambisius. Dengan kecantikannya, ia bisa dengan mudah menakhlukkan sejumlah pria seperti, Julius Caesar dan Marc Anthony, untuk menuruti ambisi kekuasaannya. Mitos tentang kecantikan Cleopatra memang terlalu kuat dihapus. Tak heran jika banyak produk kecantikan dewasa ini masih membawa nama Cleopatra sebagai siasat menarik perhatian konsumen. (pet)



Sumber
VIVAnews

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: