Saturday, 3 July 2010
Beijing (China) dan Mexico City (Meksiko) didaulat sebagai dua megapolitan yang memilki lalu lintas terburuk di dunia. Tingkat kemacetan di dua kota tersebut sudah sampai mengganggu kesehatan, produktivitas, dan kehidupan sosial penduduk setempat.
Demikian hasil studi IBM Commuter Pain Study, yang dimuat oleh laman harian Sydney Morning Herald, Rabu 1 Juli 2010. Survei itu mendata penilaian 8.192 pengguna kendaraan bermotor di 20 kota di penjuru dunia. Sayangnya, Jakarta tidak masuk hitungan.
Hasil survei menunjukkan bahwa Beijing dan Mexico City sama-sama menempati peringkat teratas dengan skor 99 - atau hanya kurang 1 poin dari skor "sempurna" untuk kota yang memiliki kemacetan terparah di muka bumi.
Dua kota itu, secara berurutan, diikuti oleh Johannesburg (Afrika Selatan), Moscow (Rusia), dan New Delhi (India). Empat kota besar di Amerika Serikat pun masuk dalam kategori wilayah yang bermasalah dengan kemacetan lalu lintas.
Kota terparah di AS adalah Los Angeles, dengan skor 25, kemudian diikuti oleh New York, Houston, dan Texas. Dari 20 kota yang disurvei, Stockholm menempati peringkat terbawah. Ibukota Swedia itu hanya mendapat skor 15 dan otomatis dipandang sebagai kota besar yang jarang bermasalah dengan kemacetan.
Namun, sebagian besar responden survei itu mengaku bahwa arus lalu-lintas di kota mereka dalam tiga tahun terakhir kian buruk. Menurut kesimpulan IBM, para respoden rata-rata menyalahkan gagalnya pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai saat aktivitas ekonomi global terus berkembang. Salah satu faktor pendukung yang masih kurang tersedia, adalah sistem transportasi.
"Berbagai solusi harus dikerahkan bersama-sama untuk mencegah gagalnya jaringan transportasi," demikian pernyataan Naveem Lamba dari IBM.
Survei IBM itu terbagi atas sepuluh isu - diantaranya mengenai waktu selama perjalanan, waktu yang terbuang selama kemacetan, dan pengaruh kemacetan bagi tingkat stress, kemarahan, dan pekerjaan. (sj)
Sumber
VIVAnews
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
0 comments:
Post a Comment