Thursday, 8 July 2010


Timika - Penyidik Polres Mimika, Papua, memastikan tidak ada penembakan oleh orang tak dikenal terhadap bus karyawan PT Freeport Indonesia di ruas jalan Timika-Tembagapura, Rabu sekitar pukul 12.09 WIT.

"Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan berdasarkan fakta yang ada di lapangan disimpulkan oleh penyidik bahwa tidak ada penembakan di areal Freeport pada Rabu siang," kata Kapolres Mimika, AKBP Mochammad Sagi di Timika, Rabu malam.

Ia menjelaskan, pada Rabu siang sebuah bus bernomor lambung 140203 Jenis Iveco Trakker yang mengangkut 56 karyawan Freeport dari Mil 50 menuju Terminal Gorong-gorong Timika mengalami kerusakan pada kaca depan bagian kiri dan kanan supir.

Saat kejadian, bus yang kemudikan Nico Rumbrapuk tersebut tengah berada dalam konvoi 12 bis yang seluruhnya mengangkut karyawan Freeport yang hendak libur kerja di Timika.

Menurut Sagi, dalam keterangannya kepada penyidik sopir mengaku mendengar bunyi benda asing mengenai mobil yang dikemudikannya hingga membuat kaca depan kiri dan kanan bus pecah.

Benda asing tersebut dilepaskan dari arah kali pada sisi kiri jalan saat konvoi bus melintas sesaat sebelum memasuki Terminal Gorong-gorong Timika.

Melihat kaca bus pecah, Briptu Andi yang merupakan anggota pengawal konvoi bus yang saat itu duduk di sisi kiri supir lalu mengeluarkan tembakan peringatan ke udara satu kali.

Dalam insiden tersebut, demikian Sagi, tidak ada korban luka baik di kalangan karyawan Freeport maupun anggota polisi yang bertugas mengawal iring-iringan kendaraan Freeport.

Mochammad Sagi menegaskan, sejauh ini situasi kamtibmas di wilayah Timika dan sekitarnya masih aman terkendali.

Unjuk rasa Sementara itu pada Kamis (8/7) Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di wilayah Timika dibawah pimpinan Mario Yatipai berencana menggelar unjuk rasa ke Kantor DPRD Mimika.

Keterangan yang dihimpun ANTARA di Timika menyebutkan, dalam aksinya nanti KNPB akan mengusung tiga isu utama di antaranya mengembalikan Otonomi Khusus (Otsus) Papua ke Pemerintah RI di Jakarta, dan mendesak penutupan operasional PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika.

Mochammad Sagi mengatakan, sejauh ini rencana unjuk rasa KNPB tersebut belum mendapat izin resmi dari pihak kepolisian.

"Kami baru sebatas mendapat pemberitahuan, bukan memberikan izin untuk menyampaikan pendapat di muka umum," katanya.

Ia menambahkan jika ada unjuk rasa tanpa mendapat izin resmi dari pihak kepolisian maka polisi akan mengambil tindakan tegas berupa membubarkan demonstrasi tersebut.



Sumber
(ANTARA)

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: