Sunday, 18 July 2010
JAKARTA, - Kementerian Kesehatan RI menargetkan untuk dapat menekan jumlah anak yang menderita kurang gizi dan gizi buruk hingga 18 persen pada 2014.
"Saat ini jumlahnya 18,2 persen atau sekitar empat juta anak. Pada 2014 diharapkan turun jadi 18 persen," kata Direktur Jenderal Bina Kesehatan Kemenkes Budihardja seusai seminar sehari di gedung Smesco, Jakarta, Kamis (15/7/2010).
Seminar yang digelar Kemenkes bertajuk "Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Mengoptimalkan Potensi Anak" itu disebut Budihardja juga bertujuan untuk mencoba menguak kondisi gizi buruk anak yang ada di Tanah Air.
Lebih lanjut, Budihardja mengingatkan para orang tua dan pengasuh anak untuk segera melaporkan diri jika anak diduga mengalami gizi kurang, gizi buruk atau gangguan perkembangan lainnya.
Sementara itu, meskipun masih tergolong tinggi, jumlah anak penderita gizi kurang tersebut telah memenuhi target Millenium Development Goals (MDG's) pada tahun 2015 mendatang, kata Direktur Bina Kesehatan Anak Kemenkes Fatmi Sulani. "Target MDG 18,6 persen, jadi saat ini kita telah memenuhi target," katanya.
Namun pihak Kemenkes, diungkapkan Fatmi, akan tetap melakukan upaya penanganan bayi maupun balita gizi kurang tersebut meskipun telah memenuhi target. "Kita tetap harus ’bergerak’ (berusaha), karena jika kita mendiamkan saja, angka ini kemungkinan dapat turun lagi," katanya.
Menurut data Kemenkes, dari total balita penderita kurang gizi yang ada di Indonesia, sebanyak 2-5 persen atau sekitar 80.000-200.000 di antaranya merupakan penderita gizi buruk.
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
0 comments:
Post a Comment