Sunday 29 August 2010

Di tengah popularitas batik yang mendunia, kain tenun mulai dieksplorasi untuk merebut pasar modern. Fungsinya pun tak terbatas sebagai kain adat, tapi juga penunjang desain interior.

Melalui Pesta Tenun 2010 yang diselenggarakan Cita Tenun Indonesia, sebanyak 13 desainer interior mempertontonkan eksotika kain tenun klasik yang diaplikasikan dalam sejumlah perabot dan dekorasi rumah.

Dengan kreasi tanpa batas, warisan budaya tradisional itu mewujud dalam berbagai bentuk seperti, taplak meja, sarung bantal, sprei, bahkan ornamen unik ruang di sudut-sudut ruang.

Berikut sejumlah karya yang mungkin bisa menjadi ide penataan rumah menyambut Lebaran.

1. Interior Disainer Karya Andi Lim

Konsultan Disain Interior dari University of New South Wales Australia ini mengembangkan desain interior dalam balutan tema ‘Sriwijaya Return'. Andi mengeksplor bakat dan kemampuannya dalam karya seni furniture yang indah dan siap pakai.

Furnitur dining room mulai dari kursi makan hingga hiasan dinding dihias dengan beragam corak tenun nan cantik. Tak hanya itu kamar tidur pun bias terlihat lebih menawan jika diaplikasikan dengan beragam corak tenun. Mulai dari sofa hingga sarung bantal.

2. Anita Boentarman

Wanita kelahiran Bandung yang mengambil studi major desain interior di Boston ini terinspirasi dengan motif flora tenun garut. Mengangkat tema 'The Luxury of Simplicity', Anita mencipta kelambu berelemen kayu yang dikreasikan dengan teknik laser cut membentuk motif tenun garut.

3. Fifi Fimandjaja

Terinspirasi dari suasana pagi kehidupan kota metropolitan, ia mengangkat tema 'Morning Glory'. Ia berkreasi dengan memadukan bahan tekstil ikat Bali dan tenun songket untuk mencipta sudut dapur yang ceria dan colorful.

Kolaborasi desain furniture yang hangat dengan bahan nusantara eksotis yang ia lakukan menghasilkan sebuah percikan energi positif bagi siapapun yang melihatnya. Karya desainer wanita yang khas dengan kreasi elegan ini banyak diminati resor dan hotel, baik domestik maupun mancanegara.

4. Sammy Hendramianto Syamsulhadi

'A Touch of Songket Palembang in My Foyer' menjadi tema rancangannya. Desainer interior lulusan ITB ini percaya bahwa sebuah rancangan interior tak sekedar gaya hidup, tapi juga harus memikirkan estetika, fungsi, daya tahan, maintenance, waktu, aspek teknis serta teknologi.

Rancangannya yang dikemas untuk foyer didominasi warna cokelat gelap yang elegan. Ia memadukan harmoni warna yang menguatkan kesan ekletik kontemporer yang ditampilkan melalui furniture klasik dan modern.

"Saya melakukan eksplorasi dari kain tenun Palembang. Bisa diaplikasikan menjadi hiasan almari, wallpaper atau sebagai bahan disain untuk kursi. Semua bisa diaplikasikan untuk berbagai interior rumah,” katanya. (kd)



Sumber
VIVAnews

Website yang berhubungan :
Info Teknologi
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
Info Kesehatan
Forum Di Web
Puisi-Puisi Ku

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: