Friday, 4 September 2009



BANDUNG, (PR).- Hingga saat ini, belum pernah terbukti secara medisbahwa SUTET mengganggu kesehatan warga yang tinggal di sekitarnya. Hal itu dikatakan oleh pakar teknik listrik tegangan tinggi dari ITB, Dr. Ir. Djoko Darwanto, Selasa (24/1).

Djoko mengatakan, hasil penelitian WHO menyebutkan, batas bahaya untuk SUTET bagi warga di sekitarnya adalah 5000 kv. Sementara di Indonesia, tegangannya hanya berkisar 5.00 kv.

Dia mengatakan, pada 1996, pernah dilakukan penelitian pengaruh SUTET terhadap kesehatan warga Bekasi. Penelitian itu dilakukan oleh tim gabungan dari ITB dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). Namun, tidak ditemukan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh tegangan tinggi itu.

??Kita melakukan pengetesan kesehatan dan parameternya banyak. Mulai dari tes syaraf, tes urine, tes jantung, dan tes darah. Ternyata idak kami temukan pengaruh listrik tegangan tinggi itu terhadap kesehatan mereka,?? ujar Djoko.

Dia menawarkan, jika Pemda Jawa Barat ingin melakukan tes kesehatan bagi warga yang tinggal di sekitar SUTET, ia siap untuk melakukan tes tersebut. Pemda dipersilakan untuk memilih lokasi tes kesehatan itu, berdasarkan kebutuhan. Tim ITB dan UI kemudian akan membuat semacam poliklinik di tempat tersebut agar tes kesehatannya bisa dilakukan secara lengkap.

Hal itu, menurut Djoko, perlu dilakukan agar masyarakat mendapat kepastian tentang pengaruh SUTET terhadap kesehatan mereka.

??Sejauh ini, yang kami lihat masyarakat terlalu khawatir dengan Pengaruh SUTET. Kalau misalnya radiasi listrik itu menggangu peralatan elektronik seperti TV dan lainnya, itu hanyalah masalah teknis yang bisa diperbaiki,?? ujarnya.

Soal relokasi

Berbicara mengenai usulan relokasi, Djoko mengatakan, hal itu sebaiknya dilakukan jika sudah terbukti SUTET mengganggu kesehatan warga. Untuk membuktikannya, hanya ada satu jalan, melakukan tes kesehatan terhadap warga setempat.

“Kalau mau, media massa seperti Pikiran Rakyat juga bisa menjadi perantara antara kami dengan pemda. Misalnya saja, ‘PR’ tahu lokasi mana saja yang perlu dilakukan tes, bisa diusulkan ke pemda dan mengontak kami dari tim peneliti. Kita bisa melakukan tugas demi masyarakat ini secara bersama-sama,?? ujar Djoko Darwanto.(A-132)***

Artikel Yang Berhubungan



1 comments:

Tomi Utomo said...

huu..
takut///
makanya, jangan deket² sama Si Sutet..
hehehe.. :))