Saturday, 10 October 2009

Sejarah kehidupan manusia kemungkinan muncul lebih lama dari perkiraan sebelumnya dengan ditemukannya fosil "Ardi" di Etiopia. Makhluk ini hidup di dalam hutan sekitar satu juta tahun yang lalu sebelum "Lucy", manusia purba yang selama ini dikenal sebagai nenek moyang pertama manusia.

"Kerangka manusia ini membalikkan fakta umum tentang evolusi manusia," kata Antropologis, C. Owen Lovejoy, dari Kent State University. Kalau sebelumnya evolusi manusia diduga berasal dari nenek moyang yang mirip simpanse, penemuan terbaru itu menunjukkan fakta berbeda.


Penemuan Ardi lebih menguatkan pendapat bahwa simpanse dan manusia berevolusi dari nenek moyang yang sama. Tapi sepanjang perjalanannya, masing-masing berubah dan berevolusi secara terpisah.

"Hubungan evolusi hingga manusia modern dan kera yang hidup sekarang ini kemungkinan berasal dari nenek moyang yang hidup 6 sampai 7 juta tahun yang lalu," kata Tim White, Direktur Pusat Penelitian Evolusi Manusia (HERC) di University of California.

Ardi memiliki ciri-ciri umum yang tidak ada pada kera Afrika modern. Penelitian terhadap Ardi dimulai sejak tulang pertama ditemukan pada tahun 1994, yang mengindikasikan bahwa spesies ini hidup di dalam hutan dan dapat memanjat dengan tangan dan kakinya. Tetapi, dari bentuk tangan dan kaki tersebut memperkirakan jika mereka tidak begitu sering berada di pohon. Mereka juga dapat berdiri tegak dengan kedua kakinya.

Fosil dengan berat 55 kg dan tinggi 1,2 meter tersebut diberi nama ilmiah Ardipithecus ramidus yang berarti akar dari tanah kera. Ia diperkirakan hidup 4,4 juta tahun yang lalu. Ardi memiliki cirri berbeda dengan Lucy yang juga ditemukan di Afrika. Ia tidak seperti Lucy yang mempunyai bentuk yang lebih dengan manusia seperti jenis Australopithecus.

"Pada Ardipithecus, terdapat bentuk unik yang belum berevolusi menyerupai jenis Australopithecus. Jika diperhatikan dari kepala hingga kaki, akan terlihat suatu bentuk mosaik yang bukan seperti simpanse ataupun manusia. Itulah Ardipithecus," kata White.

David Pilbeam, kurator paleanthropologi di Harvard's Peabody Museum of Archaeology and Ethnology menyebut penemuan ini menjadi penemuan terpenting sepanjang penelitian evolusi manusia. Sebab, cirri-cirinya merepresentasikan genus yang kemungkinan besar menjadi nenek moyang Australopithecus, nenek moyang genus manusia modern Homo.

Penelitian ini dibiayai oleh National Science Foundation, the Institute of Geophysics and Planetary Physics dari the University of California, Los Alamos National Laboratory, the Japan Society for the Promotion of Science, dan sebagainya. Secara lengkap, penelitian mengenai Ardi dikemukakan dalam 11 makalah penelitian yang dipublikasikan Jurnal Science teranyar.

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: