Saturday 10 October 2009

Obama Raih Nobel Perdamaian



OSLO (SI) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama secara mengejutkan terpilih sebagai peraih Penghargaan Nobel Perdamaian 2009 kemarin.


Obama menyisihkan 205 kandidat lain,termasuk Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Dalam keterangan Komite Nobel, Obama memenangi penghargaan itu karena usahanya yang luar biasa dalam diplomasi internasional dan memperbaiki kerja sama antarbangsa serta membuka jalan bagi perdamaian di Timur Tengah. Menurut juri, Obama juga berperan besar dalam usaha penghapusan senjata nuklir di dunia.



”Komite Nobel memiliki pandangan yang luar biasa terhadap visi dan kerja Obama dalam usahanya menghapuskan senjata atom di dunia. Obama adalah presiden yang menciptakan iklim baru dalam politik internasional,”tutur Ketua Komite Nobel Thorbjoern Jagland. Terpilihnya Obama ini mengejutkan, mengingat dia baru menduduki kursi kepresidenan AS sembilan bulan. Bila diurut pada pengajuan nominasi Penghargaan Nobel, Obama diajukan menjadi nomine dua minggu sebelum batas waktu pengajuan, 1 Februari lalu.

Banyak pihak menilai Obama masih terlalu ”hijau” untuk dinominasikan. Hal inilah yang membuat nomine-nomine lain sebelumnya lebih banyak diperbincangkan. Namun Komite Nobel berpendapat lain.Mereka melihat apa yang sudah dilakukan Obama selama ini lebih dari cukup. Mereka juga menganggap Obama sebagai sedikit orang yang mampu meraih simpati besar dari jutaan warga dunia yang notabene datang dari berbagai suku dan golongan. Obama terpilih sebagai presiden AS akhir tahun lalu setelah mengalahkan kandidat dari Partai Republik, John McCain.

Berbeda dengan pendahulunya, George W. Bush, Obama memilih untuk menerapkan politik luar negeri ”yang lebih ramah”dalam mengatasi berbagai konflik internasional seperti krisis nuklir,Timur Tengah, serta Perang Irak. Bila Bush dulu memilih kebijakan unilateral, maka Obama memakai pendekatan multilateral dalam menjalankan diplomasi internasionalnya. Sesaat setelah terpilih sebagai Presiden AS, Obama bahkan langsung berjanji untuk menarik mundur pasukan AS dari Irak paling lambat akhir 2011.

Presiden kulit hitam pertama AS itu juga akan membubarkan Penjara Guantanamo yang selama ini menjadi noda hitam pemerintahan AS.Tidak seperti Bush,Obama juga berusaha keras untuk memperbaiki hubungan AS dengan dunia Islam yang memburuk sejak AS menginvasi Irak,2001 silam. ”BerkatObama,diplomasimultilateral yang menekankan pada peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional lain kini hidup lagi. Obama juga memakai dialog dan negosiasi untuk menyelesaikan masalah paling sulit di dunia,” papar juri Komite Nobel Norwegia.

Obama merupakan presiden ketiga AS yang meraih Nobel Perdamaian setelah Theodore Roosevelt (1906) dan Woodrow Wilson (1919).Mantan Presiden AS Jimmy Carter memang memenangi penghargaan itu, tapi dia raih Nobel setelah turun dari jabatan pada 2002. Obama juga menjadi politisi senior Partai Demokrat ketiga yang meraih Penghargaan Nobel setelah Carter dan Al-Gore (2007). Negosiator perdamaian Palestina, Saeb Erekat,menyambut baik terpilihnya Obama.

Dia berharap Nobel itu bisa berpengaruh pada proses perdamaian di Timur Tengah. ”Saya harap Obama mampu menciptakan perdamaian di Timur Tengah secepatnya,”kata Erekat. Mantan Presiden Uni Soviet yang juga pernah meraih Penghargaan Nobel Perdamaian, Mikhail Gorbachev, ikut mengucapkan selamat atas terpilihnya Obama. ”Saya bahagia dengan apa yang diraih Obama.

Dia sudah memberikan harapan di saat sulit seperti ini. Obama memiliki visi dan komitmen yang seharusnya kita dukung bersama,”tandas Gorbachev. Namun, tidak semua pihak menyambut positif terpilihnya Obama sebagai peraih Nobel Perdamaian. Pemimpin Islamic Jihad Khaled Al-Batsh menganggap kemenangan tersebut semata-mata politis dan menyenangkan warga dunia yang menaruh harapan tinggi pada Obama. ”Kemenangan Obama menunjukkan bahwa penghargaan Nobel hanya berunsur politis, bukan didasari prinsip kredibilitas, nilai, serta moral yang seharusnya.

Bagaimana mungkin penghargaan itu diberikan kepada pemimpin sebuah negara yang memiliki senjata nuklir terbesar di dunia serta tentara yang menebar darah di mana-mana,”kata Al-Batsh. Dengan Nobel Perdamaian, presiden berusia 48 tahun itu berhak mendapat medali serta uang senilai USD1,4 juta.Upacara pemberian penghargaan tersebut baru akan dilakukan 10 Desember mendatang di Oslo,Norwegia. Penghargaan Nobel digagas dan didirikan oleh Alfred Nobel.

Pengusaha asal Swedia ini menginvestasikan kekayaannya bagi warga dunia yang memiliki peran besar di setiap bidang.Penghargaan Nobel pertama kali diberikan pada 1901. Tahun lalu,Penghargaan Nobel Perdamaian diberikan kepada mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari atas usahanya menyelesaikan berbagai konflik seperti di Kosovo dan Aceh. Sehari sebelumnya, Kamis (8/10), juri Nobel memilih Herta Mueller sebagai peraih Penghargaan Nobel Sastra.

Mueller, sastrawan Jerman kelahiran Rumania itu, terpilih karena dinilai selalu menampilkan kejujuran serta keberpihakan kepada warga tak berpunya di setiap puisi dan prosa yang dia tulis. Selama rezim komunis berkuasa di Rumania, karya-karya Mueller disensor atau dilarang beredar di negara itu karena isinya yang dianggap menyerang pemerintahan Rumania. Mueller lahir pada 1953 di Banat, Rumania.

Dia mengawali karier dengan menulis kumpulan cerita pendek berjudul ”Niederungen” atau Nadir pada 1982. Karya Mueller ini langsung disensor pemerintah komunis karena dinilai terlalu kritis dalam menggambarkan kerasnya kehidupan di sebuah kampung di Rumania yang mayoritas warganya berbahasa Jerman.



Artikel Yang Berhubungan



0 comments: