Sunday 11 October 2009


Sejumlah korban gempa di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengeluh saat mereka menerima beras bantuan yang dinilai tidak layak konsumsi.

Relawan yang juga aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Mukri Friatna, mengabarkan dari Padang, Jumat, sejumlah korban gempa itu mengaku telah menerima beras dari pemerintah dalam kondisi telah berjamur dan berwarna hitam kehijauan.



"Warga korban gempa di Kota Padang yang menerima beras berjamur itu, menyampaikannya kepada kami," ujar Mukri yang juga Manager Regional Sumatra Eksekutif Nasional Walhi yang sejak hari pertama usai gempa telah diterjunkan ke Padang itu.

Menurut Mukri, contoh beras tersebut telah dibawa ke posko bantuan gempa Walhi oleh perwakilan warga korban gempa di sana, Fuat, dari Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Warga setempat menyebutkan, beras tersebut telah didistribusikan kepada para korban gempa sejak dua hari lalu. Mukri berharap hendaknya semua bantuan pangan bagi korban gempa semestinya memenuhi standar dan layak konsumsi, agar tidak membahayakan mereka.

Walhi di Sumatra sejak terjadi gempa itu telah mengerahkan relawan dan berusaha menggalang dukungan bantuan dana bagi korban gempa melalui perwakilan di provinsi masing-masing.

Walhi Sumsel membuka posko solidaritas dan menyiapkan rekening bagi masyarakat luas yang siap menyumbang dana untuk korban gempa di Sumbar dan Jambi.

Walhi Lampung juga menggalang aksi solidaritas membantu korban gempa itu, termasuk melepas tim distribusi bantuan korban gempa Sumbar (bersama tim dari Lampung), Jumat pagi dari Sekretariat Walhi Sumsel di Palembang.

Sumbar diguncang gempa tektonik berkekuatan 7,6 pada Skala Richter, pekan lalu, antara lain telah menewaskan lebih dari 700 jiwa penduduk setempat, dan mencederai rabuan lainnya. Sedangkan korban yang selamat sebagaian besar hingga kini masih mengungsi di tenda-tenda darutat.


Artikel Yang Berhubungan



1 comments:

dallco said...

wah kasihan ya yang kena gempa semoga diberi kekuatan amiiinnn