Sunday 21 March 2010

Fakta-Fakta Mengenai Mitos Kesehatan


Untuk membuat keputusan mengenai kesehatan, pastikan anda memperoleh informasi yang terbaru dan terpercaya, dan tanyakan kembali ke penyedia jasa kesehatan jika anda mempunyai berbagai pertanyaan mengenai cara hidup sehat.

Anda dapat mengambil cara mudah untuk melindungi diri anda dari penyakit. Hal yang penting juga yaitu dengan melakukan tes skrining untuk memastikan adanya masalah yang mungkin timbul dan dapat segera ditangani untuk mencegah penyakit berkembang menjadi serius. Untuk diketahui juga bahwa keputusan yang dibuat dapat berakibat terhadap kesehatan orang lain.


KANKER

Mitos : Kanker tidak dapat dicegah

Fakta : Peneliti memperkirakan sebanyak 50% atau lebih kematian karena kanker disebabkan karena kondisi sosial dan lingkungan serta pilihan untuk hidup tidak sehat. Kondisi-kondisi tersebut dapat menghasilkan diit yang tidak sehat, obesitas atau perilaku tidak sehat seperti merokok dan kurang aktivitas fisik. Kita dapat mengetahui bagaimana cara untuk mencegah banyak kanker seperti kanker paru, kanker leher rahim/serviks, kanker usus besar/colon, kanker rectum, dan kanker kulit.

Secara umum beberapa faktor berikut dapat mencegah kanker, diantaranya :

· Tidak merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya

· Menghindar sebagai perokok pasif

· Tidak mengkonsumsi alkohol

· Menghindari kenaikan berat badan dan mempertahankan berat badan ideal

· Mengkonsumsi buah-buahan, sayuran sebanyak 5 kali atau lebih dalam sehari dan diit rendah lemak

· Menyeimbangkan kalori dengan aktivitas fisik

· Aktif secara fisik

· Menghindarkan kulit dari cahaya matahari

· Mendukung usaha komunitas untuk membangun lingkungan sosial dan fisik yang sehat

Kanker Payudara

· Peneliti memperkirakan sebanyak ¼ sampai 1/3 penderita kanker payudara pada wanita post menopouse disebabkan kurangnya aktivitas fisik dan obesitas.

· Mamografi adalah cara terbaik untuk mendeteksi dini kanker payudara, pada tingkat yang dapat diobati, rata-rata dalam 1 sampai 4 tahun sebelum wanita tersebut merasakan adanya gumpalan/massa. Wanita dengan usia 40 tahun ke atas harus melakukan skrining mamografi setiap 1- 2 tahun sekali.

· Mempertahankan berat badan ideal. Membatasi kenaikan berat badan selama kanak-kanak dan dewasa dapat mengurangi risiko kanker payudara. Dan mengurangi berat badan jika mengalami kelebihan berat juga dapat mengurangi risiko.

· Melakukan kegiatan fisik secara teratur

· Mendukung usaha suatu komunitas untuk meningkatkan kegiatan fisik, seperti program pendidikan fisik berbasis sekolah dan pembuatan daerah khusus untuk pejalan kaki, merupakan kontribusi untuk meningkatkan aktivitas fisik dalam komunitas.

Kanker Leher Rahim/Serviks

· Kanker leher rahim biasanya dapat dicegah jika seorang wanita melakukan skrining secara teratur setiap 3 tahun sekali dengan Pap Test. Pap Test ini dapat menemukan sel-sel abnormal dalam leher rahim. Dalam beberapa waktu sel-sel tersebut dapat berubah menjadi sel kanker, biasanya dibutuhkan waktu yang cukup lama. Jika hasil Pap Test menunjukkan adanya sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker, wanita tersebut dapat segera diobati. Dalam beberapa kasus, pengobatan ini dapat mencegah berkembangnya kanker leher rahim.

· Pap Test juga dapat menemukan kanker leher rahim secara dini. Jika ditemukan lebih awal, kesempatan untuk sembuh sangat tinggi, sehingga dapat segera diobati, sehingga penderita bisa sembuh dari kanker ini. Hal yang terpenting adalah mencegah terkena kanker serviks dengan teratur melakukan pap test.

· Sel-sel abnormal dan kanker leher rahim tidak selalu menimbulkan gejala-gejala, khususnya di awal-awal ditemukan. Itulah mengapa perlunya dilakukan Pap Test, meskipun tidak ada gejala yang terlihat.

· Usaha komunitas untuk meningkatkan akses skrining kanker dapat mendorong skrining kanker yang lebih besar dalam komunitas.

Kanker Colorectal

· Untuk seseorang diatas 50 tahun, lakukan tes skrining untuk kanker colorectal.

· Kanker colorectal diawali dengan adanya polip dalam colon dan rectum. Polip tersebut tumbuh di tempat yang tidak seharusnya. Dalam jangka waktu tertentu beberapa polip dapat berubah menjadi kanker.

· Tes skrining dapat menemukan polip, sehingga dapat segera diangkat sebelum berubah menjadi kanker. Skrining ini juga dapat mendeteksi dini kanker colorectal, sehingga kesempatan untuk sembuh juga tinggi.

· Para peneliti memperkirakan ¼ sampai 1/3 penderita kanker colorectal disebabkan kurangnya aktivitas fisik dan kelebihan berat badan/obesitas.

· Aktivitas fisik yang teratur dapat mengurangi resiko kanker colorectal.

Kanker Paru

· Hindari penggunaan tembakau adalah salah satu cara untuk mengurangi kanker.

· Perokok pasif dihubungkan dengan peningkatan resiko kanker paru dan penyakit jantung koroner pada usia dewasa yang non perokok.

· Berhenti merokok secepatnya mempunyai keuntungan jangka panjang, mengurangi risiko penyebab penyakit yang disebabkan karena rokok serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Kanker Kulit

· Paparan sinar matahari muncul sebagai faktor pencetus dari lingkungan yang menyebabkan berkembangnya kanker kulit. Jika digunakan secara konsisten penggunaan pelindung matahari dapat mencegah kanker kulit.

· Meskipun setiap orang berpotensi kanker kulit, ada beberapa orang yang lebih berisiko terhadap kanker ini, dilihat dari warna kulit yang terang, warna rambut, dan warna mata; ada keturunan kanker kulit dalam keluarga, pernah menderita kanker kulit, paparan sinar matahari yang kronis, ada sejarah terbakar dengan sinar matahari saat kecil, beberapa jenis tahi lalat atau tahi lalat yang besardan bintik-bintik yang mengindikasikan sensitif terhadap matahari dan kerusakan dari matahari.

· Lindungi kulit dari matahari dengan memilih beberapa pilihan perlindungan seperti mencari tempat yang teduh, mengenakan penutup, memakai topi, memakai kacamata, dan menggunakan sunscreen.

DIABETES

Mitos : Tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes tipe 2

Fakta : Pencegahan diabetes telah terbukti. Studi menunjukkan orang-orang dengan resiko tinggi terhadap diabetes tipe 2 dapat dicegah atau ditunda dengan menurunkan 5-7% berat badan.

Diabetes tipe 2 atau disebut juga diabetes tidak-tergantung-insulin adalah bentuk diabetes yang umum. Setiap orang dapat menderita diabetes tipe 2 pada usia berapa pun, bisa juga pada masa kanak-kanak. Bentuk diabetes ini biasanya dimulai dengan resistensi insulin, kondisi dimana lemak, otot, dan sel hati tidak menggunakan insulin dengan baik. Seseorang dengan pre-diabetes beresiko tinggi untuk perkembangan diabetes. Diabetes dapat mengakibatkan penyakit jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal, komplikasi pada kehamilan, amputasi tungkai, dan kematian terkait flu dan pneumonia. Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian terkait dengan diabetes, dan tingkat kematian menjadi 2-4 kali lebih tinggi pada dewasa dengan diabetes dibandingkan yang tidak terkena diabetes.

KESEHATAN LINGKUNGAN

Mitos : Anda tidak dapat mencegah menyebarnya wabah penyakit pada suatu pelayaran

Fakta : Melakukan perjalanan menggunakan kapal pesiar menghadapkan banyak orang pada satu lingkungan baru dan tingginya kepadatan manusia, termasuk pendatang. Meskipun tingkat kemunculan yang tidak pasti, pertemuan ini menciptakan resiko terhadap wabah penyakit seperti makanan yang terkontaminasi, air, atau melalui kontak dengan orang lain. Lakukan beberapa tips untuk membantu mencegah penyebaran penyakit :

· Cucilah tangan anda sebelum dan sesudah makan, setelah menyentuh wajah dan setelah dari toilet, dan ketika tangan anda kotor.

· Tinggalkan area jika anda menemui seseorang yang sakit (muntah dan diare) dan melaporkannya kepada staf pelayaran. Anda dapat menjadi sakit jika anda terkontaminasi partikel melalui udara.

· Jaga diri sendiri, perbanyak istirahat dan minum banyak air. Istirahat yang cukup membantu sistem imunitas anda. Minum air juga membantu mencegah dehidrasi.

· Pertimbangkan kesehatan orang lain. Jika anda sakit sebelum melakukan pelayaran, segera hubungi biro perjalanan untuk meminta opsi pelayaran yang lain.

IMUNISASI

Mitos : Usia dewasa tidak memerlukan imunisasi kecuali bagi mereka yang hendak bepergian ke luar negeri

Fakta : Vaksinasi tidak hanya untuk mereka yang bepergian dan anak-anak. Telah banyak dewasa yang menjadi sakit, cacat, bahkan meninggal karena penyakit yang dapat dengan mudah dicegah dengan imunisasi. Vaksinasi membantu mencegah terjangkitnya suatu penyakit dan menyelamatkan jiwa. Dengan vaksinasi mengontrol penyakit infeksi yang umum terjadi di suatu negara, seperti polio, campak, difteri, pertusis, rubella, gondongan, tetanus, dan haemophilus influenzae tipe b (Hib).

Vaksin untuk dewasa antara lain (USA) :

· Tetanus – Difteri : untuk semua golongan dewasa setiap 10 tahun

· Influenza (flu) : dewasa dengan resiko, dan yang telah berumur 50 tahun ke atas

· Pneumococcal : dewasa dengan resiko, dan yang telah berumur 65 tahun ke atas

· Hepatitis A dan B : dewasa dengan resiko

· Measles-Mumps-Rubella (MMR)/Campak-Gondongan-Campak jerman : dewasa yang rentan

· Varicella/cacar air : dewasa yang rentan

· Vaksinasi untuk yang bepergian

KEHAMILAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Mitos : Cacat lahir tidak dapat dicegah

Fakta : Sekitar 3000 kehamilan yang terjadi setiap tahun terdapat cacat otak (anencephaly) atau tulang belakang (spina bifida) bawaan dari lahir. Hingga lebih dari 70% penderita cacat serius ini dapat dicegah jika wanita tersebut mengkonsumsi vitamin B asam folat setiap harinya sebelum terjadinya kehamilan dan selama trimester pertama kehamilan. Direkomendasikan untuk semua wanita yang mengalami kehamilan untuk mengkonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap harinya untuk mencegah cacat lahir yang serius. Dikarenakan kebanyakan kehamilan adalah tidak direncanakan sebelumnya, maka sangat penting untuk mengkonsumsi asam folat setiap hari.

PENYEBARAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (Sexual Transmitted Diseases – STDs dan HIV/AIDS)

Mitos : Jika tidak ada gejala simtomatik/yang terlihat, maka anda tidak terjangkit penyakit seksual atau terinfeksi penyakit seksual (STD/STI)

Fakta : Banyaknya STD/STI merupakan asimtomatik/tidak terlihat gejala atau tanda-tanda terjangkitnya suatu penyakit, dimana kerusakan serius telah terjadi pada organ reproduksi perempuan. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah anda menderita atau terjangkit penyakit atau tidak yaitu dengan melakukan tes. Jika anda diduga terinfeksi penyakit seksual atau jika rekan seksual anda mempunyai gejala yang terlihat, anda dapat pergi ke dokter atau rumah sakit untuk melakukan tes. Bicaralah dengan penyedia jasa kesehatan yang berpengetahuan lebih sebelum dan sesudah melakukan tes.

Cara yang diyakini aman dari penyebaran penyakit seksual adalah tidak melakukan kontak seksual atau melakukan hubungan monogami jangka panjang dengan mereka yang telah dites dan diketahui tidak terinfeksi.

Beberapa penyakit STD dibawah ini dapat bersifat asimtomatik :

· Bacterial vaginosis

· Chlamydia

· Gonorrhea

· Human Immunodeficiency Virus (HIV)

· Human Papillomavirus (HPV)

· Pelvic Inflammatory Disease (PID)

· Syphillis

· Trichomoniasis

PEROKOK DAN TEMBAKAU

Mitos : Rokok rendah tar atau light tidak berbahaya seperti rokok biasa

Fakta : Tidak ada produk tembakau yang aman. Penggunaan semua produk tembakau dapat menyababkan kanker dan efek samping pada kesehatan. Semua produk tembakau termasuk rokok, cerutu, pipa, dan kunyah; rokok menthol, rendah tar, atau bebas aditif. Bahan racun dalam rokok tidak terbatas pada tar dan nikotin. Rokok biasa mengandung timbal, amonia (pembersih alat rumah tangga), arsenik (racun tikus), benzene (digunakan dalam membuat gas, gas butane, karbon monoksida (gas beracun), DDT (bahan insektisida yang berbahaya), dan polonium 210 (penyebab kanker mengandung elemen radioaktif). Untuk mengurangi resiko anda terkena kanker paru, stroke, penyakit jantung, dan masalah kesehatan reproduksi, hindari semua produk tembakau dan paparan menjadi perokok pasif.

KEKERASAN

Mitos : Pemerkosaan tidak sering terjadi

Fakta : Pemerkosaan sering kali terjadi dari yang anda kira. Berdasarkan penelitian 1 dari 6 wanita serta 1 dari 33 pria mengalami pemerkosaan pada satu waktu dalam semasa hidupnya. Dalam 8 dari 10 kasus, korban mengetahui data si pemerkosa. Langkah awal untuk mencegah kekerasan seksual adalah mengidentifikasi dan mengetahui faktor kerentanan. Faktor kerentanan adalah sesuatu yang meningkatkan kemungkinan untuk mengalami kerugian. Faktor kerentanan untuk kekerasan seksual adalah usia muda, pengguna narkoba atau alkohol, adanya kekerasan seksual di masa lampau, berganti pasangan seks, dan kemiskinan. (DO)

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: