Tuesday 30 March 2010

Gizi Buruk Turunkan IQ Anak

Kasus gizi buruk di Indonesia masih perlu mendapatkan perhatian khusus. Pasalnya, jika anak mengalami gizi buruk bisa menyebabkan sel-sel otak tidak berkembang maksimal. Sehingga pada akhirnya, generasi penerus bisa memiliki mutu sumber daya manusia yang rendah.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Tim Ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia, DR.Dr.Tb. Rachmat Sentika, saat ini Indonesia memiliki 28 juta balita, yang menurut riset yang dilakukan Unicef tahun 2009, terdapat 8,3 persen dari 28 juta balita kini telah mengalami gizi buruk. Sementara berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan jumlah gizi buruk kini telah mencapai 5,3 persen.

“Gizi buruk tidak pernah bisa diperbaiki, karena itu 5-10 tahun ke depan akan ada 1,5-2,3 juta anak yang mengalami kebodohan permanen akibat gizi buruk yang dideritanya,” kata Rachmat dalam Press Briefing dengan tema Gizi dan Masa Depan Generasi Muda di Wisma GKBI, Jalan Jendral Sudirman Jakarta, Selasa 30 Maret 2010.

Dia juga menjelaskan bahwa perkembangan otak anak akan berhenti ketika telah memasuki usia 6 tahun. Maka itu, Rachmat menyarankan, pemberian nutrisi dan stimulasi pada anak hendaknya mulai diberikan sejak dalam kandungan ibu, dan semasa bayi.

Karena itu, jangan abaikan asupan gizi bayi Anda, agar sel-sel otak bisa berkembang maksimal. Berikut cara menjaga nutrisi buah hati Anda sejak bayi.

- Berikan ASI ekslusif selama 6 bulan, dengan pemberian ASI secara ekslusif, otak bayi akan berkembang baik.

- Ketika memasuki usia 7 bulan hingga 2 tahun, berikan bayi Anda makanan pendamping ASI.

- Bawa anak ke posyandu secara rutin untuk menjaga berat badan ideal anak.

- Berikan 5 imunisasi lengkap untuk melawan 7 penyakit ditambah dengan imunisasi campak

- Selalu berikan bayi bahan makanan dengan gizi seimbang.



Sumber
VIVAnews

Artikel ini juga bisa dilihat di
Strange Kind of Man


Artikel Yang Berhubungan



0 comments: