Sunday 21 March 2010

Penularan dari HIV-AIDS


Apakah jalur utama penularan HIV?

Di bawah ini adalah jalur-jalur utama seseorang dapat terinfeksi HIV?

* Seks dengan penetrasi tanpa pengaman dengan seseorang yang terinfeksi
* Suntikan atau transfusi darah atau produk darah yang tercemar, donasi cairan mani (inseminasi buatan), tandur kulit (skin graft) atau transplantasi organ yang diambil dari seseorang yang terinfeksi.

* Dari seorang ibu yang terinfeksi ke bayinya, hal ini dapat terjadi selama kehamilan, saat lahir, dan selama masa menyusui.
* Berbagi alat suntik yang tidak disterilisasi yang sebelumnya telah digunakan oleh seseorang yang terinfeksi.

Dapatkah saya terinfeksi jika pasangan saya tidak memiliki HIV?
Tidak. Seperti semua penyakit menular seksual, HIV tidak dapat ‘diciptakan’, hanya dapat ditularkan. Jika Anda yakin pasangan Anda tidak mengidap HIV, maka tidak ada risiko terkena, bahkan jika Anda melakukan seks tanpa pengaman (baik melalui vagina, oral, atau anal). Walaupun demikian, tetap ada risiko terjadi kehamilan dan penyakit menular seksual lainnya (jika pasangan Anda mengidapnya), jadi sebaiknya Anda tetap menggunakan kondom atau bentuk KB lainnya sebisa mungkin.

Seberapa amankah seks oral?
Meskipun ada kemungkinan terinfeksi HIV melalui seks oral, risiko terinfeksi dengan cara ini lebih rendah daripada risiko terinfeksi melalui hubungan seksual tanpa pelindung.

Saat memberikan seks oral pada seorang pria (mengisap atau menjilat penis) seseorang dapat menjadi terinfeksi HIV jika cairan mani yang terinfeksi bersentuhan dengan gusi yang rusak, atau dengan luka yang terdapat di mulut.

Memberikan seks oral pada wanita juga dianggap berisiko relatif rendah. Penularan bisa terjadi bila cairan yang terinfeksi dari wanita masuk ke mulut pasangannya. Kecenderungan infeksi dapat meningkat bila terdapat darah haid atau bila si wanita terinfeksi penyakit menular seksual lainnya.

Kecenderungan baik pria maupun wanita menjadi terinfeksi HIV sebagai akibat memberikan seks oral sangatlah rendah, karena ludah tidak mengandung jumlah yang dapat menyebabkan menular dari HIV.

Bagaimana kemungkinan terkena HIV bila pasangan saya tidak melakukan penetrasi (tidak masuk)?
Meskipun penelitian mengatakan bahwa kadar HIV yang tinggi kadang dapat terdeteksi di precum (cairan bening yang keluar dari ujung penis laki-laki sebelum ejakulasi), sulit untuk menentukan apakah HIV terdapat dalam jumlah cukup untuk menimbulkan infeksi. Untuk menjaga agar tidak terjadi kemungkinan terkena HIV atau penyakit menular seksual lainnya sebaiknya lakukan seks yang aman.

Apakah berciuman merupakan jalur penularan HIV?
Ciuman dalam atau dengan mulut terbuka merupakan aktivitas berisiko rendah dalam hal penularan HIV. HIV terdapat di ludah hanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang tidak cukup untuk menyebabkan terjadinya infeksi.

Hanya terdapat satu kasus seseorang terinfeksi HIV melalui ciuman, akibat terpapar ke darah yang mengandung HIV ketika berciuman. Jika mulut Anda atau pasangan Anda berdarah, sebaiknya hindari berciuman sampai perdarahan berhenti.

Apakah lesbian atau perempuan yang berhubungan seks dengan perempuan lain berisiko terkena HIV?
Lesbian/wanita biseksual tidak berisiko tinggi terkena HIV melalui hubungan seksual antar wanita. Sangat sedikit wanita yang diketahui menularkan HIV ke wanita lain secara seksual, walaupun secara teoritis mungkin apabila cairan vagina yang terinfeksi atau darah dari pasangan dengan HIV positif memasuki vagina wanita lain.

Apakah berhubungan seks melalui dubur lebih berisiko terkena HIV dibandingkan melalui vagina atau seks oral?
Hubungan seksual melalui anus memiliki risiko yang lebih tinggi daripada bentuk aktivitas seksual lainnya, Lapisan usus besar bawah mengandung sel yang lebih sedikit daripada vagina sehingga dapat rusak dengan mudah, menyebabkan terjadinya perdarahan selama hubungan seksual. Hal ini kemudian dapat menjadi jalur ke aliran darah.

Apakah menggunakan jari selama seks berisiko penularan HIV?
Memasukkan jari ke dalam anus atau vagina seseorang hanya akan berisiko tertular HIV bila terdapat luka pada jari tersebut dan jika terdapat kontak langsung dengan darah, cairan vagina atau air mani yang mengandung HIV dari orang lain. Terdapat pula risiko apabila seseorang yang memasukkan jari mempunyai HIV dan jarinya berdarah.

Apakah terdapat hubungan antara HIV dengan penyakit menular seksual lainnya?
HIV dan penyakit menular seksual lainnya dapat saling mempengaruhi. Adanya penyakit menular seksual pada orang yang terkena HIV dapat meningkatkan risiko penularan HIV. Hal ini dapat terjadi melalui luka pada kemaluan yang dapat berdarah atau melalui cairan alat kelamin.

Seseorang dengan HIV negatif yang memiliki penyakit menular seksual berisiko lebih tinggi terinfeksi HIV melalui seks. Hal ini dapat terjadi jika penyakit menular seksual tersebut menyebabkan luka pada kulit (misal sifilis atau herpes), atau jika menstimulasi sistem kekebalan/imun pada area kelamin (misal klamidia atau gonore). Penularan HIV lebih cenderung terjadi pada penyakit menular seksual dengan luka daripada yang tanpa luka.

Menggunakan kondom selama berhubungan seksual merupakan cara terbaik untuk mencegah penularan penyakit seksual, termasuk HIV.

Dapatkah saya terkena HIV melalui kontak atau aktivitas sosial biasa seperti berjabat tangan, berciuman, berbagi gunting kuku, kolam renang, dudukan toilet, dan bersin?
Tidak, HIV bukan merupakan virus yang ditularkan melalui udara, air, atau makanan dan tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia. Karena itu kontak sosial biasa seperti mencium, bersalaman, batuk, atau berbagi alat makan tidak menyebabkan penularan virus dari satu orang ke orang lainnya.

Dapatkah saya terkena HIV dari jarum pada kursi bioskop?
Banyak cerita yang beredar di internet dan e-mail tentang orang yang terkena HIV dari jarum yang ditinggalkan di kursi bioskop atau lubang koin kembalian. Rumor ini tidak memiliki dasar fakta.

Untuk dapat terjadinya infeksi HIV lewat cara ini pada jarum harus terdapat darah yang mengandung virus dalam kadar tinggi. Jika seseorang tertusuk jarum yang terinfeksi, ia dapat menjadi terinfeksi, tetapi kemungkinannya hanya 0,4%.

Walaupun jarum bekas dapat menularkan penyakit yang ditularkan melalui darah seperti Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV, risiko terjadinya infeksi dengan cara ini sangatlah rendah.

Adakah risiko penularan HIV ketika ditato, tindik atau cukur rambut?
Jika peralatan yang terkontaminasi darah tidak disterilisasi maka terdapat risiko penularan HIV. Meskipun demikian, orang yang mengerjakan tindik atau mentato sebaiknya mengikuti prosedur yang disebut ‘kewaspadaan universal’ yang dibuat untuk mencegah penularan infeksi lewat darah seperti HIV dan Hepatitis B.

Pada tempat cukur rambut tidak terdapat risiko infeksi kecuali bila kulit terluka dan darah yang terinfeksi mengenai luka. Alat cukur yang biasa digunakan tukang cukur sekarang memiliki mata pisau sekali pakai sehingga mengurangi risiko infeksi seperti Hepatitis dan HIV.

Apakah petugas kesehatan berisiko terkena HIV melalui kontak dengan pasien HIV positif?
Risiko petugas kesehatan terpapar HIV sangat rendah, terutama bila mereka mengikuti kewasapadaan universal (universal precaution). Risiko terutama melalui kecelakaan dari jarum atau benda tajam lainnya yang mungkin terkontaminasi HIV.

Diperkirakan risiko infeksi dari jarum suntik kurang dari 1%. Di Inggris misalnya, terdapat 5 kakus penularan HIV melalui paparan saat bekerja di layanan kesehatan dan 12 kasus dugaan. Di AS, terdapat 56 kasus penularan HIV ketika bekerja sampai Juni 2000.

Risiko penularan lewat jarum lebih tinggi bila terdapat cedera dalam, bila jarumnya berlubang atau bila sumber memiliki kandungan virus tinggi, atau bila instrumen tajam terkontaminasi darah.

Apakah saya berisiko terkena HIV ketika pergi ke dokter atau dokter gigi?

Penularan HIV di tempat layanan kesehatan sangat jarang. Semua tenaga kesehatan diwajibkan mengikuti prosedur pengendalian infeksi ketika merawat pasien. Prosedur ini dinamakan kewaspadaan universal untuk pengendalian infeksi, yang dibuat untuk melindungi baik pasien maupun petugas kesehatan dari penularan penyakit lewat darah.

Jika mata saya terpercik darah atau terkena darah di mulut saya, dapatkah saya menjadi terinfeksi HIV?
Penelitian menunjukkan bahwa risiko infeksi HIV lewat cara ini sangat kecil. Sejumlah kecil orang –biasanya di tempat layanan kesehatan- terinfeksi HIV akibat percikan darah ke mata.

Darah pada mulut memiliki risiko lebih rendah. Lapisan mulut sangat protektif sehingga satu-satunya cara HIV bisa masuk aliran darah hanya bila pasien memiliki luka terbuka atau daerah yang meradang di mulut atau tenggorokan (bila darah tertelan). Bahkan seseorang harus terkena darah segar dalam jumlah yang cukup signifikan (misal jumlah yang dapat terlihat jelas atau terasa) langsung ke daerah luka untuk adanya risiko. HIV diencerkan oleh ludah dan mudah terbunuh oleh asam lambung begitu darah tertelan.

Dapatkah saya terkena HIV melalui gigitan?
Infeksi HIV melalui cara ini tidak biasa terjadi. Hanya terdapat beberapa kasus yang terdokumentasi tentang penularan HIV akibat gigitan. Pada kasus ini, robekan dan kerusakan jaringan yang berat dilaporkan selain adanya darah.

Dapatkah saya terinfeksi HIV melalui kontak dengan binatang seperti anjing dan kucing?
Tidak. HIV adalah Human Immunodeficiency Virus (virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia). Virus ini hanya mengenai manusia. Ada jenis virus lainnya yag secara spesifik mengenai kucing atau primata lainnya, yaitu Feline Immunodeficiency Virus (FIV) dan Simian Immunodeficiency Virus (SIV). Virus ini tidak berisiko pada manusia.

Adanya kekhawatiran dari beberapa orang bisa terinfeksi bila dicakar binatang yang sebelumnya mencakar orang dengan HIV positif. Hal ini sepertinya tidak bisa dan tidak terdapat kasus penularan dengam cara demikian.

Dapatkah saya terkena HIV melalui seekor nyamuk?
Tidak. Tidak mungkin mendapatkan HIV dari nyamuk. Ketika mengisap darah dari seseorang, nyamuk tidak menyuntikkan darah dari orang sebelumnya yang digigit. Yang nyamuk suntikkan adalah ludah yang berfungsi sebagai pelumas dan memungkinkan nyamuk makan dengan efisien.

Dapatkah HIV ditularkan di rumah?
HIV banyak ditularkan melalui kontak seksual, melalui penggunaan obat suntik, melalui transfusi darah, dan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, dan menyusui. HIV tidak ditularkan melalui kontak sosial sehari-hari.

Suatu kasus di Australia akhir tahun 90-an melibatkan dua saudara perempuan. Keduanya dites positif dalam waktu satu bulan satu sama lain. Risiko paparan pada kakak teridentifikasi melalui adanya kontak seksual dengan seorang pria Rusia. Adiknya tidak memiliki risiko paparan dan penyelidikan menyimpulkan satu-satunya risiko paparan yang mungkin adalah berbagi pisau cukur untuk mencukur kaki. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa mereka memiliki strain virus Rusia yang sama, yang tidak biasa ditemukan di Australia.

Kasus lain melibatkan seorang ibu dan anak laki-lakinya, juga di Australia, yang keduanya diuji positif HIV. Anaknya memiliki risiko pajanan di Thailand beberapa tahun sebelumnya, sedangkan sang ibu tidak dapat mengidentifikasi paparan yang mungkin. Anaknya memiliki kelainan kulit psoriasis dan pemberian krim pada kulit anaknya diidentifikasi sebagai satu-satunya jalur yang mungkin. Analisis menunjukkan bahwa keduanya memiliki strain yang sama, ditemukan di Thailand dan tidak biasa di Asutralia.

Walaupun penularan HIV antara anggota keluarga dan anggota yang tinggal di rumah yang sama mungkin terjadi, jumlahnya sangat kecil dan kasus yang terdokumentasi sangatlah jarang.

Dapatkah saya terinfeksi HIV bila saya menyuntikkan narkoba dan berbagi jarum dengan orang lain, tanpa mensterilisasi jarum tersebut?
Terdapat suatu kemungkinan menjadi terinfeksi dengan HIV jika Anda berbagi peralatan suntik yang sama dengan seseorang yang memiliki virus. Jika darah yang terinfeksi HIV menetap di dalam jarum atau syringe dan seseorang kemudian menggunakannya untuk menyuntik diri mereka sendiri, darah mereka dapat terdorong masuk ke aliran darah. Berbagi jarum dapat memindahkan virus. Menyucihamakan peralatan dapat mengurangi kemungkinan penularan, namun tidak menghilangkan.

Dapatkah saya menularkan HIV ke bayi saya selama hamil atau menyusui?
Wanita hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus ke bayinya yang belum lahir baik sebelum atau selama persalinan. HIV dapat pula ditularkan selama menyusui. Jika seorang wanita mengetahui bahwa ia terinfeksi HIV, maka ada obat-obatan yang dapat diminum untuk mengurangi kemungkinan anaknya menjadi terinfeksi. Cara lainnya untuk menurunkan risiko meliputi pemilihan persalinan melalui caesar dan tidak menyusui.

Apakah mendonorkan darah atau mendapatkan transfusi darah berarti saya menempatkan diri pada risiko terkena HIV?
Beberapa orang telah terinfeksi melalui tansfusi darah yang terinfeksi. Di kebanyakan negara semua darah yang digunakan untuk transfusi sekarang dites HIV. Di negara yang darahnya sudah dites, infeksi HIV melalui transfusi darah kini amat jarang terjadi. Produk darah seperti yang digunakan penderita hemofilia sekarang dipanaskan agar aman.

Mendonorkan darah pada pusat donor darah tidak membawa risiko karena semua alat harus steril dan jarum untuk mengambil darah tidak digunakan kembali.

Dapatkah HIV ditularkan di luar tubuh?
Meskipun HIV dapat hidup dalam waktu singkat di luar tubuh, penularan HIV belum pernah dilaporkan sebagai akibat kontak dengan percikan atau bekas darah, cairan mani atau cairan tubuh lainnya. Hal ini sebagian karena HIV mati cukup cepat begitu terpapar ke udara dan juga karena cairan yang teciprat harus masuk ke aliran darah untuk menyebabkan infeksi.

Para ilmuwan setuju bahwa HIV tidak bertahan baik di lingkungan luar sehingga jauh kemungkinan adanya penularan melalui lingkungan. Untuk mendapatkan data ketahanan HIV, penelitian di laboratorium biasanya menggunakan konsentrasi tinggi virus yang dikembangkan di lab. Meskipun kadar HIV ini dapat hidup selama berhari-hari atau bahkan mingguan di bawah pengawasan, penelitian menunjukkan bahwa mengeringkan konsentrasi HIV yang tinggi mengurangi jumlah virus infeksius sebanyak 90-99% selama beberapa jam.

Karena konsentrasi HIV yang digunakan di penelitian laboratorium lebih tinggi daripada yang sebenarnya ditemukan di darah atau spesimen lain, risiko infeksi HIV dari cairan tubuh yang mengering mungkin mendekati nol.

Apakah sunat melindungi dari HIV?
Terdapat bukti yang kuat menunjukkan bahwa pria yang disunat mengurangi risiko setengah dari risiko pria yang tidak disunat untuk mendapatkan HIV melalui hubungan seks beda jenis kelamin. Bagaimana pun juga, sunat tidak membuat seorang pria kebal terhadap infeksi HIV, hanya berarti lebih kecil kemungkinannya.

Jika saya minum obat antiretrovirus dan memiliki viral load yang tidak terdeteksi, apakah saya masih menular?
Bahkan jika tes Anda menunjukkan kadar HIV sangat rendah dalam darah Anda, virus tersebut akan tidak hilang seluruhnya dan Anda akan tetap bisa menginfeksi orang lain. Obat-obatan tertentu tidak menembus kelamin dengan baik sehingga tidak dapat melumpuhkan HIV sama efektifnya dengan di darah. Hal ini berarti bahwa meskipun Anda memiliki sedikit virus aktif yang terlihat di tes darah, masih ada sejumlah HIV pada cairan mani atau vagina. Penularan lebih kecil kemungkinannya bila Anda memiliki jumlah virus rendah, namun tetap mungkin sehingga Anda sebaiknya selalu menerapkan kewaspadaan.

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: