Tuesday 6 April 2010

Benarkah Jeruk Bisa Luruhkan Lemak


Setiap orang memiliki metode untuk menjaga berat badan ideal. Mereka seringkali mengadopsi informasi tentang diet sesuai keyakinan masing-masing tanpa memahami dengan baik mekanisme kerjanya.

Direktur Jenderal Clinical Research Center di Medical College of Wisconsin di Milwaukee, Ahmed Kissebah, mengungkap salah satu mitos yang banyak dipercaya dapat meluruhkan lemak, yaitu dengan konsumsi jeruk.

Mitos yang berkembang selama ini adalah memakan buah jeruk, minum jus jeruk, atau mengonsumsi pil ekstrak jeruk membantu membakar lemak lebih cepat. Padahal kenyatannya tidak demikian.

Kissebah, yang juga penasihat medis untuk kelompok penurunan berat badan, mengatakan, menambahkan elemen jeruk dengan porsi wajar dalam menu diet penurunan berat badan memang cukup bermanfaat. Jeruk merupakan makanan rendah kalori yang dapat menciptakan sensasi kenyang. "Tetapi tidak ada makanan yang dapat menyebabkan lemak dibakar," ujarnya.

Ia justru memperingatkan para pelaku diet agar tidak mengombinasikan konsumsi jeruk dengan daging babi, telur atau makanan mengandung lemak dan protein tinggi. Kombinasi semacam itu hanya akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Kissebah kemudian menyebut sejumlah mitos lain yang juga dianut para pelaku diet di banyak negera.

Kentang Menggemukkan

Banyak pelaku diet menghindari kentang. Padahal faktanya, kentang adalah makanan tinggi karbohidrat yang kaya manfaat. “Kentang mengandung serat tinggi, vitamin C, dan beberapa jenis vitamin B,“ kata Kissebah.

Sebanyak 5 ons kentang yang dipanggang dan dikupas kulitnya mengandung sekitar 130 kalori. Lebih rendah sekitar 20 persen daripada kandungan kalori dalam 5 ons nasi merah.

Sedikit makan susutkan perut

"Perut tidak dapat menyusut, tak peduli betapa sedikit makanan yang Anda makan," kata Kissebah. Membiarkan perut kosong hanya akan menghambat asupan nutrisi yang pada akhirnya memicu beragam keluhan kesehatan.

Makan sebelum tidur bikin gemuk

"Tidak ada bukti yang mengatakan bahwa makanan yang dikonsumsi pada malam hari menghasilkan lebih banyak simpanan kalori di dalam tubuh, daripada makanan yang disantap di siang hari," kata Kissebah. Yang terpenting adalah menjaga asupan kalori secara konsisten.



Sumber
VIVAnews

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: