Sunday, 18 April 2010
Bermain dengan cucu-cucu memang menyenangkan, tapi bukan itu yang membuat para Opa dan Oma bahagia. Tetap aktif secara sosial dan punya banyak teman selain tentu saja punya pasangan hidup dianggap lebih membahagiakan. Paling tidak untuk para orang-orang lanjut usia di Inggris.
Dalam survei yang dilakukan terhadap 279 pensiunan di Inggris disebutkan bahwa memiliki cucu memang membanggakan, tapi ada sisi positif dan negatifnya menjalani masa tua dengan dikelilingi para cucu.
"Sisi positif dari memiliki anak dana cucu akan menambah tujuan dan makna hidup, tapi bila sebagian besar waktu harus menjaga cucu itu akan merusak kebebasan dan otonomi yang merupakan inti dari masa pensiun," kata Oliver Robinson, peneliti dari Universitas Greenwich, Inggris.
Para responden yang terlibat dalam survei tersebut diambil dari situs pensiunan. Mereka diminta mengisi kuosioner tentang keluarga, teman dan aktivitas mereka di masa pensiun. Mereka juga diminta menilai sendiri skala kebahagiaan mereka.
Bila dibandingkan antara Opa dan Oma yang memiliki anak dan cucu dengan yang tidak, ternyata tidak ada perbedaan pada skala kepuasan hidup. Beda halnya dengan persahabatan dan kehidupan sosial yang mereka miliki yang dinilai lebih mendatangkan kebahagiaan di masa tua.
Para ahli menilai, para lansia yang menjalani masa pensiun kerap terperangkap dalam rasa kesepian. Itu sebabnya bergaul dan aktif secara sosial dianggap memenuhi kebutuhan psikologis. "Orang yang punya komunitas pertemanan di masa tua merasa lebih punya tujuan dan bisa mengasah kemampuan mereka, jika komunitas itu melibatkan keterampilan," kata Robinson.
Makna memiliki teman sebaya (peer) tidak hanya dirasakan oleh para remaja. Dalam setiap tahapan usia, kita akan merasa teman lebih memahami tahap kehidupan yang sedang kita jalani. "Pertemanan juga memberi kita dukungan sosial," tambah Robinson.
Selain teman sebaya, pasangan hidup juga dianggap sangat penting untuk meningkatkan kepuasan hidup di masa tua. Penelitian menunjukkan, warga senior yang menjanda atau duda, tidak pernah menikah, atau pun bercerai merasa hidupnya kurang bahagia.
Sumber
Kompas.com
0 comments:
Post a Comment