Sunday, 11 April 2010
Salam persahabatan dari rina di russia (www.facebook. com/rina. iva.rksd)
Pertama salut sama mbak hartati atas perhatiannya terhadap banyak hal terutama untuk kepentingan masyarakat Indonesia setelah buku love&shock yang memberi gambaran pernikahan antar bangsa, buku bahaya alkohol, buku makanan sehat mediteranian/ yunani dan segera buku kesehatan lainnya..keep up the good work...
Kedua setuju sama usulan pak basuki soal kamus digital kesehatan, pada dasarnya di internet banyak banget informasi soal kesehatan sayangnya kebanyakan dalam bahasa inggris sehingga sulit diakses sama sahabat yang tidak mengerti bahasa asing. Di Russia tempat saya tinggal sekarang hampir semua keluarga punya buku kaya kamus kesehatan yang isinya menjelaskan gejala penyakit dan penanganannya.
Uniknya para dokter Russia terutama yang jebolan pendidikan jaman uni soviet selalu menyarankan pengobatan alami sebelum penggunaan obat modern.Jika kita masuk angin/sering batuk punggung dikompres campuran madu tepung dan minyak dari biji bunga matahari, obat batuk/pilek rata rata kalo dibaca isinya dari tumbuhan/bahan alami bahkan disarankan minum teh pake madu atau teh dgn bunga ramashka, anak anak kecil sebelum keluar rumah hidungnya diolesin sejenis minyak yg dipercaya menghambat virus masuk dan lainnya
Yang bikin mama saya khawatir metode pengobatan suntik yang umum dilakukan di Russia seperti ketika anak saya yang berusia 4 tahun kena bronhit batuk berat dimana dada yg diserang obatnya cuma disuntik 14 kali sehari dua kali. Perawatannya 2 pilihan gratis tapi tinggal dirumah sakit atau bayar suster datang ketempat kita bayarannya 100 rubel sekali suntik (sekitar 30000 ribu rupiah).
Bulan desember 2009 saya baru saja menjalani operasi menutup robekan dalam perut saya didekat jahitan lama saya istilahnya hernia perut.
Sama seperti cerita mbak hartati semua pelayanan kesehatan dirussia pada dasarnya gratis dan cepat. Kalo sakit dokter/suster dan ambulan datang ketempat kita tanpa biaya dan merekalah yang memutuskan perlu atau tidak kita dirawat dirumah sakit.
Rencananya saya operasi bulan oktober tetapi karena hasil test darah saya jelek disuruh makan obat dulu, kemudian bulan november mau operasi ada yg kena flu babi rumah sakit disterilkan hampir sebulan semua operasi kategori enggak emergency kaya saya ditunda. Jadi 3 kali saya harus test darah (termasuk test hiv/aids), urine, ronsen, dan lainnya semuanya "bebas biaya"
Saat mau operasi kaki saya dibalut untuk menghindari varises, disuntik dan puasa itu saja. Lucunya karena kasihan saya sendirian hanya suami yang boleh hadir para tetangga yang kebetulan rata rata babuskha/nenek mendoakan saya dengan cara kristen orthodoks, yahudi dan yang atheis memberi wejangan penyemangat padahal mereka tahu saya muslim he he(dirussia tidak boleh sembarangan mengunjungi orang sakit jika penyakit menular atau melahirkan bahkan tidak boleh dikunjungi sama sekali dan anak anak biasanya dilarang dibawa kerumah sakit karena takut banyak virus).
Setelah operasi selama sekitar 3 jam besoknya saya baru nyadar penuh dan ada dikamar saya lagi, tidak lama sudah boleh minum dan sehari sesudahnya sudah boleh makan bulion/kaldu ayam dan dalam 2 hari uda diomelin suruh jalan padahal nyut nyut, sebalnya selama dirumah sakit sekitar seminggu setelah operasi obat saya cuma suntikan ampe ngomel masa sich vitamin antibiotik kagak tablet aja he he. Lucunya generasi tua russia habis disuntik kapasnya dibuang malah naruh lembaran sayur kol yg kadang dioles madu kebekas suntikannya he he..
Sedang jahitannya enggak dikasih apapun hanya disekitar jahitan disarankan dibersihkan pake minuman vodka agar steril. Jika berdiri atau duduk disuruh pake korset.Kata dokter sebulan bakalan masih akan berasa tidak nyaman dan jika jalan jauh kudu pake korset. Dalam 3 bulan sudah normal dan 6 bulan dianggap sudah sempurna. Luar biasa ciptaan Tuhan saya foto bagaimana tubuh saya menyembuhkan diri sendiri walau sedih perut saya terlihat seram karena 12 jahitan gede hiks hiks
Walau saya hanya permanent residen bukan warga russia (tetapi suami saya orang russia) maka semua test kesehatan, kamar, makan 3 kali sehari, kunjungan dokter harian, perawatan kesehatan oleh suster "semua gratis" kita hanya kesadaran kasih hadiah terima kasih semampu kita kedokter dan perawat bisa berupa uang bahkan sekotak coklat cukup jika tidak mampu.
Pelayanan kesehatan gratis ini juga termasuk dalam perawatan gigi, terapi kesehatan dan lainnya.Dijaman uni soviet pemerintah mengatur agar dokter biasa dan dokter ahli ada disetiap kota dan desa sekarang banyak dokter sudah lari kepihak RS/Klinik swasta "karena uang". Tetapi hebatnya hingga sekarang disekolah taman kanak kanak kaya sekolah anakku ada dokter dan susternya karena anak russia walau TK sekolahnya dari jam 8 pagi hingga 5 sore makan tidur disekolah dan bayarannya sebulan hanya sekitar 300 000 rupiah.
Bagaimana bisa gratis ?? karena setiap pekerja dirussia gajinya tiap bulan dipotong untuk biaya kesehatan dan pensiun (kalo uda usia 50an tiap bulan semua manula dapat uang bulanan dari pemerintah). Jumlah potongan gaji/pajak ini tidak besar. Makannya saya heran dinegara lebih kaya kaya amerika/eropa barat banyak teman ngeluh mereka harus bayar mahal asuransi kesehatan agar dapat pelayanan kesehatan gratis.Salut untuk Russia jaman uni soviet yang menciptakan pelayanan kesehatan bagus ini.
Sama seperti Indonesia pelayanan kesehatan swastanya atau dokter yang matre meminta biaya ampun mahalnya Saya sedih kalo inget agustus 2009 papa saya harus operasi syaraf kejepit dilehernya di Indonesia minta hampir 100 juta rupiah biayanya (dengan catatan bisa lebih mahal lagi) akhirnya kita pilih kepenang dimana harus bayar deposit tapi jauh lebih murah dari di Indonesia dengan perincian biaya ini itu yang jelas, setelah operasi dan mau keluar rumah sakit malah ada sejumlah uang yang dikembalikan dan pelayanan susternya bisa diacungin jempol dan yang terbaik dokternya malah minta kita terus bertanya apa saja yang ingin kita ketahui dan butuhkan dan memberikan pilihan obat/perawatan mana yang kita mau yang mahal atau murah, enggak kaya keluhan banyak orang di Indonesia dimana dokter/suster cenderung kerja buru buru susah diajak ngomong/diskusi tahu tahu biaya sekian juta tanpa konsultasi kekita soal apa saja obat/perawatan yang akan diberikan dan pilihannya. Saya sudah ngalamin hal yang sama.
Tidak heran jika banyak orang Indonesia jadi sengsara (harta habis/berhutang) atau mati menderita jika sakit. Dan juga banyak memilih berobat kepenang atau negara lain karena beragam alasan
Saya salut sama dokter dalam film "Patch Adam" yang dibintangi robbin williams luar biasa jika banyak dokter seperti dia yang kemudian menciptakan rumah sakit yang bener bener peduli sama pasien tidak hanya peduli soal kesehatan pasien tapi juga peduli sama "jiwa/perasaan" pasien dan mau mendengar dan mengerti pasien dan juga mengerti soal kemampuan "keuangan" pasien..
Kembali ke manusianya dinegara manapun ada rumah sakit/dokter/ perawat yang baik dan buruk, yang mahal dan murah. Yang terbaik adalah menjaga kesehatan kita agar tidak jadi sakit. Sayangnya dunia kita sudah berubah..makanan sudah banyak yang tidak alami..udara/ air dan lainnya sudah tidak banyak lagi yang bersih...menjaga dan menjadi sehat perlu ketekunan dan kemauan..enggak mudah bagi banyak orang kaya saya yang masih banyak malesnya ngurus diri sendiri dan doyan makan apa aja he he he...
salam sehat dari russia...
Sumber
Forum Kesehatan
0 comments:
Post a Comment