Sunday, 11 April 2010
Dokter keluarga dapat berperan mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan dan mengawasi kesehatannya. Sistem tersebut juga mengurangi biaya kesehatan. Melihat peluang tersebut, PT Askes mulai mengembangkan sistem dokter keluarga bagi anggotanya yang saat ini sekitar 16,2 juta pegawai negeri sipil.
Direktur Operasional PT Askes Umbu M Marisi mengatakan, Kamis (28/1), PT Askes tengah mengadakan uji coba penerapan sistem dokter keluarga di Jawa Timur.
Di Jawa Timur, jumlah total dokter keluarga 215 orang dan 78 di antaranya terlibat dalam proyek percontohan PT Askes untuk melayani 187.792 peserta.
Dia mengatakan, dokter keluarga merupakan dokter umum yang menerapkan pelayanan menyeluruh bagi pasiennya. Satu orang dokter keluarga menangani sekitar 2.000 peserta. Mereka merupakan dokter umum yang dilatih menjadi dokter keluarga dan kompeten. �hDalam program itu juga terdapat kegiatan kunjungan dokter,�h ujarnya.
Dia mengatakan, dokter keluarga belum populer di tengah masyarakat. Selama ini, masyarakat berpandangan jika sakit sebaiknya langsung mendatangi dokter spesialis atau ke rumah sakit yang biayanya kadang lebih besar. Padahal, sebagian kasus yang dialami bisa diselesaikan oleh dokter umum.
�hSebagai contoh, sekitar 30 persen pasien Askes langsung ke rumah sakit atau spesialis untuk mendapat resep yang sifatnya lanjutan. Nantinya hal seperti itu bisa dialihkan ke dokter keluarga yang bisa sekaligus mengedukasi dan melakukan pemantauan kesehatan pasien secara berkelanjutan. Sistem itu akan mengubah cara orang berobat,�h ujarnya.
Dia mengatakan, dalam uji coba di Jawa Timur telah ada hasilnya sehingga program itu akan dilanjutkan pada 2010. Namun, hasilnya belum cukup memuaskan sehingga akan terus ditingkatkan. �hKami berupaya agar pemahaman tentang fungsi dan peran dokter keluarga makin baik di kalangan dokter ataupun peserta Askes,�h ujarnya.
Untuk itu, PT Askes akan mengadakan pertemuan-pertemuan dengan para calon dokter keluarga.
Perusahaan itu juga akan bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia guna meningkatkan kemampuan dokter umum menjadi dokter keluarga.
Syarat menjadi dokter keluarga, seperti tempat praktik dan kemampuan dokter, juga akan dievaluasi terus. (INE)
Sumber
Jakarta, Kompas
0 comments:
Post a Comment