Saturday, 24 April 2010
Penelitian terbesar di dunia dalam hal keamanan memakai telepon seluler (ponsel) diluncurkan di London. Dalam studi ini akan dilibatkan 250.000 pengguna ponsel di lima negara di Eropa, yakni Finlandia, Denmark, Swedia, Inggris, dan Belanda.
Penelitian yang didanai oleh perusahaan telekomunikasi Inggris, Mobile Telecommunications dan Health Research, ini bertujuan untuk membuktikan mitos-mitos yang selama ini beredar mengenai efek menggunakan handphone.
Beberapa riset telah menunjukkan bahwa ponsel tidak berdampak pada kesehatan seseorang, tetapi para ahli menilai periode penelitian tersebut mungkin kurang panjang untuk mendeteksi penyakit-penyakit tertentu, seperti kanker. Itu sebabnya, penelitian yang dinamai Cosmos ini akan dilakukan dalam periode lima tahun.
"Kami belum bisa memastikan apakah ponsel bisa memicu kanker. Beberapa penelitian memang menyebutkan tidak ada kaitannya, tapi kami perlu membuktikannya," kata salah seorang peneliti, Profesor Lawrie Challis.
Para peneliti menyebutkan, saat ini cara terbaik yang bisa dilakukan adalah mulai memonitor kesehatan para pengguna ponsel dalam periode yang lama. "Dengan cara ini kita bisa mendapat gambaran yang nyata untuk menentukan apakah ada kaitan antara ponsel dan penyakit," kata Dr Mireille Toledano, peneliti dari Imperial College London.
Nantinya penelitian ini tidak terbatas pada penyakit kanker otak, mengingat saat ini orang menggunakan ponsel dalam berbagai cara, termasuk untuk membuka situs, sehingga ponsel tidak selalu harus dipakai dekat kepala.
"Kami akan melihat berbagai dampak kesehatan yang timbul, termasuk berbagai jenis kanker, seperti kanker kulit dan penyakit yang berkaitan dengan saraf otak. Gangguan dan keluhan seperti sakit kepala, tinnitus, depresi, dan gangguan tidur juga akan kami monitor," kata Toledano.
Kita tunggu saja hasilnya lima tahun lagi. Apakah radiasi elektromagnetik yang selama ini dituding berbahaya bagi kesehatan benar-benar terbukti.
Sumber
LONDON, KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment