Tuesday, 6 April 2010
Efek buruk rokok ternyata tidak hanya memengaruhi kualitas kesehatan, tetapi juga kecerdasan. Studi terbaru di Israel mengindikasikan, para perokok memiliki IQ lebih rendah ketimbang non-perokok. Intelegensia pun akan menurun seiring dengan semakin seringnya seseorang menghisap rokok.
Seperti dilaporkan jurnal Addiction edisi terbaru, suatu riset terhadap pria berusia 18-21 tahun menunjukkan bahwa perokok memiliki IQ rata-rata 94—atau tujuh poin lebih rendah ketimbang non-perokok (101). Skor IQ pada populasi pria muda sehat tercatat antara 84 and 116. Tetapi pada mereka yang merokok lebih dari satu bungkus per hari, IQ-nya berkisar tak jauh dari 90.
Dalam penelitian ini, para ahli mengumpulkan data lebih dari 20.000 pria sehat pada masa sebelum, selama dan setelah mengikuti wajib militer. Sekitar 28 persen responden menghisap satu atau lebih rokok setiap hari, tiga persen lainnya adalah mantan pecandu rokok, sedangkan 68 persen sisanya mengaku tak pernah merokok.
"Dalam kesehatan, secara umum kami berpikir bahwa para perokok cenderung hidup di lingkungan yang sulit atau kurang mendapat pendidikan di sekolah yang baik. Tetapi, karena studi ini melibatkan subyek dengan latar belakang sosial beragam, kami mencoret pertimbangan status sosial-ekonomi sebagai faktor utama," ungkap Professor Mark Weiser, dari Tel Aviv University's Department of Psychiatry.
Peneliti juga mengukur pengaruh rokok pada pasangan kembar. Pada kasus di mana salah satu dari pasangannya merokok, pasangan yang tidak merokok mencatat rata-rata IQ yang lebih tinggi. "Orang dengan rata-rata level IQ rendah cenderung memiliki skill pengambilan keputusan yang lebih buruk ketika dikaitkan dengan problem kesehatan mereka. Orang dengan IQ rendah juga bukan hanya rentan terhadap kecanduan. Orang-orang ini juga cenderung mudah mengalami obesitas, masalah nutrisi dan narkoba," tandas Prof Weiser.
Sumber
TEL AVIV, KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment