Thursday, 13 August 2009
Selasa, 04 Agustus 2009 16:20 Fajar Rachmat
E-mail Cetak PDF
Sumbawa, Sumbawanews.com.- Berdasarkan data International Organization Of Migration (IMO), Provinsi NTB merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menjadi asal dari korban perdagangan manusia selain Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Timur Dan Jawa Tengah. Fakta ini tentu merupakan gambaran pahit bagi kita di daerah.
Perdagangan manusia dalam berbagai bentuknya pada dasarnya merupakan suatu bentuk tindakan yang menurunkan derajat kemanusiaan. Tindakan tersebut merupakan sisa-sisa dari peradaban masa lalu dimana segolongan manusia tertentu diperlakukan dan dinilai tidak lebih sebagaimana barang dagangan umumnya. Perdagangan manusia pada esensinya adalah praktek perbudakan.
Hal ini disampaikan Bupati Sumbawa dalam pidato sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Sumbawa H Mahmud Abdullah dalam acara Kegiatan Lokakarya Tindak Pidana Perdagangan Orang yang dilaksanakan oleh Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) di Wisma Daerah Senin (3/8).
Penyebab terjadinya Traficking menurut Bupati dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, tingkat pendidikan masyarakat kita masih rendah sehingga rentan terhadap bujukan atau tipuan dari pelaku perdagangan orang. Sementara Kemampuan masyarakat kita untuk memfilter bujukan tersebut berarti masih rendah..Sudut pandang kedua adalah adanya rasa frustasi ataupun rasa teralienasi di kalangan masyarakat yang termarginalkan dari aktifitas pembangunan yang kita laksanakan selama ini.
Yang lebih penting dan strategis menurut Bupati adalah menemu-kenali (identifikasi) penyebab mendasar dari fenomena tersebut sehingga langkah penanggulangan yang akan kita lakukan merupakan solusi sebenarnya dari suatu permasalahan yang ada dalam masyarakat dan bukan solusi yang sifatnya respon sporadis terhadap fenomena.
Sementaa itu Ketua Panitia Penyelenggara Ahmad Muhammad mengatakan bahwa perbudakan sekarang ini menemukan bentuk modern yang dinamakan Perdagangan manusia atau trafficking.Dan bukti empiris membuktikan bahwa sebagian besar yang menjadi korbannya adalah perempuan dan anak.Perdagan manusia sekarang bukan hanya pelacuran, namun ternmasuk ke kerja paksa, pelayanan paksa dan perbudakan.
Hasil penelitian ICMC Makasar, bahwa praktek TPPO terjadi di kawasan timur Indonesia termasuk NTB. Cara perekrutannya mulai dari pemindahan, peneyembunyioan, penculikan, penggunaan kekerasan, pemaksaan dan penipuan.Hasil penelitian juga diidentifikasi ada empat bentuk perdagangan manusia.Yang pertama adalah praktek dengan tujuan pelacuran paksa didalam dan Luar negeri.yang kedua adalah sebagai pekerja pembantu rumah tangga dalam negeri, yang ketiga adalah sebagai pekerja migrant ke Luar Negeri, dan yang terahir adalah menggunakan anak laki-laki untuk dieksploitasi seksual didalam negeri.
Untuk itu BKBPP Sumbawa bekerja sama dengan ICMC makasar menyelenggarakan Lokakarya Rencana Strategis Pencegahan dan Penanggulangan TPPO dengan tujuan untuk memfasilitasi terbentuknya struktur tugas pencegahan TPPO di Kabupaten Sumbawa, mempfasilitasi terumuskan masalah rencana aksi TPPO dan memfasilitasi diskusi alokasi APBD untuk gugus tugas Kabupaten seperti tertuang dalam SK Gubernur/Bupati dan Wali Kota.(Sn-06)
http://sumbawanews.com/berita/utama/ntb-korban-perdagangan-orang.html
Artikel Yang Berhubungan
Labels: just info
0 comments:
Post a Comment