Tuesday, 25 August 2009
Seperti yang kita ketahui bersama, rokok merupakan musuh kita bersama. Baik anak-anak, anak muda, maupun orang dewasa, rokok sangatlah merugikan. Walaupun begitu, rokok masih sangat akrab dengan lingkungan kita sehari-hari.
Di media massa cetak maupun elektronik, kita dapat menemukan informasi tentang bahaya rokok. Dari informasi tersebut, kita harusnya mampu berfikir secara bijaksana dan dewasa dalam menyikapi bahaya dari rokok. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 di antaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb. Karbon monoksida yang terkandung oleh asap rokok, jika dihirup akan mengganti fungsi oksigen di sel – sel darah lalu mengambil zat makanan dari jantung, otak, dan organ tubuh lain. Selain itu, dengan merokok, kita juga mematikan indra pengecap dan pencium sehingga kita tidak bisa lagi merasakan lezatnya makanan seperti biasanya.
Setiap kali kita menyalakan rokok, maka denyut jantung bertambah, kemampuan jantung membawa oksigen berkurang, HDL turun, dan menyebabkan pengaktifan platelet (sel-sel penggumpal darah). Masyarakat seringkali tidak mau berhenti merokok karena alasan takut gemuk karena ngemil sebagai pengganti rokok membuat berat badan bertambah. Namun, mereka tidak menyadari bahwa risiko penyakit jantung akibat merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan.
Di dalam rokok, nikotin diterima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian terbagi ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan sorotin. Meningkatnya sorotin menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi.
Anak-anak adalah usia yang sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit, orang tua haruslah memberikan fasilitas dan pelayanan yang baik untuk kesehatan dan pendidikan bagi anak. Selain itu, orang tua juga wajib memberikan lingkungan yang nyaman bagi pertumbuhan dan perkembangan anak agar ia akan menjadi individu yang unggul di masa depan.
Begitu pula dalam hal menjaga anak dari bahaya rokok, orang tua wajib mengupayakan agar anak terhindar dari bahaya asap rokok. Hal ini dikarenakan anak adalah perokok pasif, seperti yang kita ketahui bahwa perokok pasif jauh lebih berbahaya dari perokok aktif. Anak-anak yang menjadi perokok pasif akan rentan terhadap penyakit, bronchitis, pneumonia dan infeksi saluran pernafasan. Selain itu, seorang ibu yang merokok (pada masa kehamilan dan paska kehamilan) akan mengalami 3x resiko lebih besar yang akanmenyebabkan yang bayi meninggal akibat sindrom kematian mendadak (Karbon Monoksida dalam asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen).
Artikel Yang Berhubungan
Labels: Berita
1 comments:
untung aku ga pernah ngerokok
Post a Comment