Friday 14 August 2009


Organisasi
Yahudi di Belanda mengecam wartawan asal Holland, Désirée Röver, 61,
atas pernyataannya yang dimuat harian terbesar di Holland, De Telegraf
pekan lalu. Center for Information and Documentation on Israel (CIDI)
menuding Röver anti-semit atas pernyataan itu.

Dalam wawancara dengan De Telegraf, Röver mengatakan bahwa wabah flu
burung yang disebabkan oleh virus H5N1 adalah bagian dari konspirasi
internasional dengan tujuan untuk mengurangi jumlah penduduk dunia.
Konspirasi itu, kata Röver, bisa ditelusuri lewat keberadaan
kelompok-kelompok keturunan bangsa Khazar.





Bangsa Khazar adalah komunitas yang berasal dari wilayah Kaukasus, yang
diyakini memeluk agama yudaisme sejak 1.200 tahun yang lalu.

Menurut Röver, masih dalam wawancara itu, para keturunan orang-orang
Khazar ini sekarang sudah menyimpang dan memiliki sembahan-sembahan
baru sebagai tuhan mereka seperti lucifer, setan dan komunitas ini
sekarang bisa dikenali dengan sebutan "Rockefeller, Rothschild,
Brezinski dan Kissinger", nama-nama yang identik dengan tokoh-tokoh
Yahudi.

Pimpinan CIDI, Ronny Naftaniel mengecam pernyataan Röver dan mengaku
baru kali ini ia mendengar klaim bahwa ada keterlibatan konspirasi
Yahudi dalam penyebaran virus flu burung. "Kelihatannya ada yang salah
dalam pikirannya," kritik Naftaniel pada Röver.

Namun Naftaniel mengakui bahwa cerita-cerita tentang keterlibatan
Yahudi dalam penyebaran aneka penyakit, bukan cerita baru. "Cerita
bahwa Yahudi meracuni sumur-sumur sudah ada sejak berabad-abad yang
lalu dan cerita Röver akan membuat sentimen ant-Yahudi makin
meningkat," ujar Naftaniel.

Ia menyatakan, CIDI sedang mengkaji kemungkinan untuk mengajukan
gugatan hukum terhadap Röver. Undang-Undang Belanda menyebutkan, hanya
orang-orang yang terbukti memiliki niat jahat yang bisa dikenakan
tuduhan menyebarkan kebencian atau anti-Semit. (ln/hz/eramuslim)

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: