Saturday, 16 January 2010
Jika Anda mencermati tayangan iklan di beberapa stasiun TV swasta, anda tentu pernah melihat iklan yang diawali dengan adegan kebakaran rumah.
Dalam adegan tsb ada dialog antar warga setempat di mana salah satu warga mengatakan bahwa rumah yang terbakar itu adalah sebuah gubuk yang kabarnya milik seorang perampok. Jadi rumah tsb sebaiknya dibiarkan saja terbakar.
Dalam adegan berikutnya seorang warga lain mengatakan walaupun milik perampok tetap saja harus ditolong dengan cara memadamkan kebakaran rumah tsb karena kalau tidak ditolong (dipadamkan) maka kebakaran akan merembet kepada rumah-rumah yang lainnya.
Pada adegan akhir, soal memadamkan rumah perampok yang terbakar itu mulai dianalogikan dengan kasus Bank Century, di mana dikemukakan bahwa kalau Bank Century tidak ditolong dengan pengucuran dana sebesar Rp.6,7 triliyun maka bank-bank yang lain akan terkena dampaknya dalam bentuk krisis keuangan seperti yang terjadi di tahun 1998. Tidak lupa iklan tsb menyampaikan pesan agar kasus bank Century jangan dipolitisasi.
Benarkah apa yang disampaikan iklan tsb ? Yang jelas iklan yang kabarnya ditayangkan oleh KSSK (Komisi Stabilitas Sektor Keuangan) itu banyak menuai kecaman dari berbagai pihak.
Direktur eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I), Tom Pasaribu, mengatakan: “Iklan KSSK itu adalah bentuk pembodohan. Kebenaran kok diukur dari iklan ? Sudah jelas-jelas disebutkan dalam audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) bahwa keputusan KSSK yang dipimpin Sri Mulyani mengandung sejumlah kesalahan dan penyelenggaraan.”
Lebih lanjut Tom mengatakan bahwa iklan KSSK itu menambah alasan agar Sri Mulyani menonaktifkan diri sementara, seperti yang diimbaukan Pansus Centurygate. Menurut Tom, presiden SBY jika tidak menggunakan akal sehatnya dalam hal ini bisa terkena getahnya.
Kalau iklan KSSK itu merupakan pembodohan tentu hal ini tidak bisa didiamkan. Lalu apa yang harus dilakukan agar rakyat tidak terkena proses pembodohan tsb ?
Barang kali seperti halnya buku Gurita Cekeas dari George Junus AdiTjondro yang menghebohkan itu di mana ada anjuran agar buku harus dilawan dengan buku, maka iklan KSSK itu juga perlu dilawan dengan iklan yang mencerdaskan. Mungkin BPK atau Pansus Centurygate, dalam hal ini perlu memikirkan untuk membuat iklan tandingan.
Salam sukses
http://suksesterusdong.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment