Tuesday 19 January 2010


Penyakit rabies telah menjadi wabah di beberapa daerah di Indonesia seperti Bali, Maluku dan Kalimantan Barat. Rabies bisa tertular dari gigitan anjing, kucing atau monyet. Bagaimana cara pertolongan pertama yang harus dilakukan jika terkena gigitan hewan rabies?

Rabies merupakan penyakit akibat virus rabies yang berasal dari famili Rhabdovirus dan genus Lyssa virus. Virus ini berbentuk seperti peluru dan berkapsul. Sebenarnya virus ini mudah sekali untuk diinonaktifkan melalui cara pemanasan, sabun, detergen, menciptakan suasana asam dan basa. Virus ini memiliki masa inkubasi antara 2 minggu sampai 2 tahun, tapi rata-rata kasus rabies di Indonesia masa inkubasinya antara 2 minggu hingga 18 minggu.

“Sebagian besar akibat gigitan hewan penular rabies (HPR), tapi ada juga akibat kontak virus dengan kulit yang luka. Sedangkan jika antara manusia ke manusia biasanya melalui transplantasi,” ujar Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) dalam acara jumpa pers mengenai penyakit rabies di Depkes, Jakarta, Senin (26/10/2009).

Tjandra Yoga menambahkan virus rabies ini harus melalui beberapa tahap terlebih dahulu hingga akhirnya mencapai otak, yaitu virus masuk melalui gigitan hewan lalu berkembang biak di otot sekitar gigitan. Setelah itu virus akan menginfeksi susunan saraf tepi yang nantinya akan menuju pusat saraf. Jika sudah sampai ke saraf maka virus akan menginfeksi otak dan jaringan lain yang membuat harapan penderita untuk hidup semakin kecil.

Biasanya seseorang yang terkena rabies akan menunjukkan gejala-gejala seperti:

1. Nyeri pada bekas luka gigitan

2. Sakit kepala

3. Lemas

4. Gelisah

5. Mulut berlendir

6. Takut air (hydrophobia) bahkan hanya untuk melihatnya saja.

7. Takut angin (aerophobia), takut cahaya (photophobia) dan takut suara. Karena itu biasanya pasien rabies ditempatkan di ruang rawat khusus yang gelap tanpa angin dan cahaya.

Jika ada salah seorang yang mendapat gigitan terutama dari binatang seperti anjing, kucing atau monyet liar ada beberapa tindakan yang harus dilakukan yaitu:

1. Segera cuci luka dengan air mengalir serta menggunakan sabun atau detergen.

2. Kemudian segera bawa ke pusat kesehatan atau rabies center untuk pemberian vaksin anti rabies (VAR).

3. Lanjutkan terus pengobatan dengan melakukan pemeriksaan.

4. Karena masa inkubasi rabies lama, sehingga perlu waktu 2 minggu untuk melihat hasil suntikan vaksin, apakah ada gejala-gejala seperti di atas.

5. Jika positif, maka harus kembali diulang pemberian vaksinnya selama 4 tahapan (mulai nol lagi, hari ke-7, hari ke-14 dan diberi vaksin booster pada hari ke-60).

6. Akan lebih baik jika ditambah dengan pemberian serum anti rabies (SAR).

7. Jika mengikuti tahapan tersebut, peluan sembuhnya tinggi karena memotong jalur virus ke otak.

Sebaiknya juga memeriksa keadaan binatang yang menggigit, terutama melakukan analisis otak dari binatang tersebut atau bisa juga dengan menangkap binatang hidup-hidup dan tunggu hingga 14 hari. Jika binatang tersebut mati maka sudah pasti binatang tersebut mengandung virus rabies. Binatang rabies bisa dideteksi dengan perilaku yang agresif, mata merah, menggigit apa saja dan banyak mengeluarkan lendir dari mulutnya.

Jika Anda memiliki hewan peliharaan, tidak ada salahnya untuk melakukan vaksin rabies terhadap binatang tersebut. Dan segera melakukan pemeriksaan jika tergigit oleh binatang pembawa virus rabies yaitu anjing, kucing dan monyet.


Artikel Yang Berhubungan



0 comments: