Saturday, 20 February 2010

Bahaya nya Bau Badan

Maksud hati ingin lebih harum, apa daya bau badan malah makin menyengat. Kalau mau jujur, sebagian besar dari kita pasti melakukan ritual khusus untuk mengenyahkan bau badan, misalnya dengan mengusapkan deodoran, bedak atau menyemprotkan parfum ke bagian tubuh yang ditengarai sebagai sumber bau.

Tahukah Anda? Ditilik dari sisi medis, ritual seperti ini tak selalu menyelesaikan masalah. Alih-alih malah bisa membuat bau badan makin menyengat. Pemakaian bedak pada ketiak misalnya, banyak ahli menyepakati bahwa ritual ini tidak tepat untuk menghilangkan bau badan. Bedak memang membuat ketiak terasa lebih kering dan nyaman. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Setelah beraktivitas, keringat yang dihasilkan kelenjar apocrine di ketiak justru bercampur dengan sisa bedak dan menghalangi pori-pori ketiak.

Alhasil, kuman-kuman di kelenjar apocrine tak dapat keluar dan menghasilkan bau yang lebih menyengat. Lebih parah lagi, apabila sumbatan di pori-pori ini tidak segera dibersihkan, kelenjar apocrine bakal merespons dengan produktivitas yang lebih tinggi. “Sumbatan pada pori seperti ini malah membuat kelenjar apocrine lebih aktif,” jelas ahli kulit dan kelamin Rumah Sakit Islam Surakarta, Dr dr Indah Julianto SpKK.

Lantas bagaimana dengan deodoran dan parfum? Pada prinsipnya, deodoran tak menghilangkan bau badan. Deodoran hanya mengontrol produksi keringat berlebih, yang notabene dapat memperparah bau badan. Deodoran yang mengandung antiprespirant bahkan diklaim dapat mengontrol produksi keringat dalam waktu lebih lama. Sekadar untuk pertolongan pertama terhadap bau badan, pemakaian deodoran memang bisa jadi pilihan.

Namun, pada pemakaian berlebihan dan dalam waktu yang lama, deodoran justru membuat ketiak berubah warna menjadi kehitaman. Menurut Indah, warna kehitaman itu diakibatkan reaksi kimia kandungan bahan-bahan deodoran yang mengandung lilin dan menutupi pori-pori serta menyumbat ekskresi kelenjar apocrine dalam waktu lama. Akibatnya, kelenjar apocrine malah makin bergerombol dan melebar. Hal itulah yang membuat noda kehitaman dan gurat-guratan pada ketiak. “Kalau sudah menghitam seperti itu sebenarnya sulit dikembalikan seperti semula, satu-satunya cara hanya dengan operasi pengangkatan kelenjar apocrine,” tandasnya.

Oleh: Esmasari Widyaningtyas, Fetty Permatasari


Artikel Yang Berhubungan



0 comments: