Friday, 19 February 2010

Rumahtangga Adalah Profesi

JAKARTA, RABU - Bagi para perempuan berkarier, pilihan menjadi seorang ibu rumahtangga (RT) murni mungkin tidak menjadi sebuah pilihan. Septi Peni Wulandari, ibu 3 anak pencetus metode Jarimatika pun menyadari hal tersebut. Sebelumnya, Peni menjalani kariernya sebagai karyawan swasta. Ketika anaknya beranjak besar, ia sadar harus kembali ke rumah. Karena baginya, ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak.

"Selama ini ibu rumahtangga dimarjinalkan. Tapi sekarang, bagi saya ibu rumahtangga adalah sebuah profesi. Saya ingin menjadi ibu yang bangga sebagai ibu bagi anak-anaknya, dan bisa menjadi kebanggaan juga bagi anak-anak," kata Peni, dalam diskusi Perempuan Pejuang Pendidikan di Jakarta, Rabu (16/4).

Perjuangan dan keyakinan Peni berbuah manis. Kini, ia bisa merangkul tak kurang dari 1000 ibu menjadi ibu rumahtangga yang mandiri secara finansial dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dengan perannya sebagai ibu. Apa yang diungkap Peni, tampaknya sejalan dengan apa yang dipikirkan Kepala Sekolah SMA 10 Malang, Niken Asih Santjojo yang telah mengabdi sebagai pendidik selama 30 tahun. "Ibu-ibu itu pendidik bagi anak-anaknya. Ibu tidak harus pintar secara akademis, yang penting bisa berkomunikasi dan berbicara dengan hati," ujar Niken.

Sementara itu, artis Rieke Dyah Pitaloka terkenang dengan sosok almarhumah ibunya. Sang Ibu, kata Rieke, hanyalah seorang perempuan biasa dan ibu rumahtangga. Namun, konsepsi berpikir ibunya membuat Rieke saat ini menyadari bahwa apa yang disampaikan sang ibu sangat luar biasa.

"Bayangkan, ibu saya mungkin tak mengerti tentang feminisme. Meskipun dia hanya seorang ibu rumahtangga, tapi dia sudah bisa berpikir bahwa perempuan dan laki-laki tak boleh dibedakan. Jadi, kakak laki-laki saya itu lebih pintar memasak dibandingkan saya. Ibu saya juga selalu mengatakan, lakukan sesuatu yang ingin saya lakukan, raih yang ingin saya raih, tanpa harus berpikir saya ini perempuan. Dan itu datangnya dari seorang ibu rumahtangga biasa," katanya sambil mengenang sang ibu.


Sumber
Kompas

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: