Friday 19 February 2010

Faktor Risiko Kanker Payudara

Rekan semua, kanker payudara memiliki potensi muncul khususnya pada wanita yang memiliki faktor risiko tertentu. Apakah sajakah itu? Berikut tulisannya…

Faktor risiko menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:

1. Faktor reproduksi

Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.

2. Penggunaan hormon
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum menopause.

3. Penyakit fibrokistik
Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.

4. Obesitas
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.

5. Konsumsi lemak
Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk., melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.

6. Radiasi
Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.

7. Riwayat keluarga dan faktor genetik
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan ini pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen suseptibilitas kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.

Badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan 8-9 persen wanita akan mengalami kanker payudara dalam hidupnya. Kanker payudara bisa disebabkan oleh banyak hal, walaupun sebenarnya penyebab kanker hanya bersandar pada faktor risiko saja, penyebab langsungnya belum diketahui pasti. Meski begitu, dengan menjauhi faktor risikonya, risiko terkena kanker pun berkurang.

Para ahli kanker dunia baru-baru ini menerbitkan laporan mengenai penyebab dan pencegahan kanker dalam buku berjudul Food, Nutrition, Physical Activity, and the Prevention of Cancer: A Global Perspective.

Untuk kanker payudara, antara lain disebutkan ukuran bayi saat dilahirkan ikut berpengaruh pada risiko kanker payudara. Hal ini antara lain karena penumpukan lemak tubuh sudah terjadi sejak seseorang dilahirkan. Para ahli berpendapat lemak yang menumpuk akan mempengaruhi hormon yang pada akhirnya membuat sel-sel tumbuh menjadi tidak normal dan menjadi kanker.

Faktor lainnya adalah periode menstruasi, yakni mendapat menstruasi pertama lebih awal (kurang dari 11 tahun) atau terlambat memasuki menopause (di atas usia 60 tahun). Wanita yang mengalami kondisi itu akan mempunyai paparan hormon reproduksi estrogen lebih lama dalam hidupnya sehingga potensi tumbuhnya kanker juga lebih besar

Faktor yang juga meningkatkan risiko untuk kanker nomor dua terbanyak diderita wanita Indonesia ini antara lain faktor keturunan, usia yang makin bertambah, tidak memiliki anak, serta kehamilan pertama di atas 30 tahun.

Bagi wanita yang memiliki faktor risiko di atas memang perlu waspada, antara lain dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Pemeriksaan secara rutin tahap awal bisa dilakukan sendiri di rumah. Caranya dengan meraba payudara dan daerah di bawah ketiak untuk menemukan benjolan. Kanker payudara juga bisa dideteksi dengan USG dan mamografi untuk wanita yang berusia 35 tahun ke atas.

Dalam laporan tersebut juga disebutkan, jika dikelola dengan baik sebenarnya kita bisa mengurangi risiko kanker payudara. Misalnya dengan menjalankan gaya hidup sehat, misalnya rutin berolahraga, menjauhi rokok dan alkohol, serta makanan berlemak. Menyusui juga direkomendasikan untuk mengurangi risiko munculnya kanker payudara.

Sumber: Wikipedia dan Kompas Cyber



www.RahasiaPayudara.com/?id=hetty

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: