Friday, 19 February 2010
Efek dari insomnia tidak hanya membuat tubuh Anda lemas dan kurang fit karena kurang tidur tetapi juga bisa menyusutkan otak. Untuk pertama kalinya, berdasarkan pencitraan otak, diketahui ada hubungan antara insomnia kronis dengan menurunnya kepadatan materi abu-abu di daerah yang mengatur kemampuan otak untuk membuat keputusan dan beristirahat.
"Penemuan memprediksi penderita insomnia kronis kemungkinan harus berkompromi dengan kemampuan untuk mengevaluasi nilai afektif rangsangan," kata Ellemarijie Altena, kepala peneliti dari Netherlands Institute for Neuroscience, seperti VIVAnews kutip dari MSNBC.
"Hal ini merupakan konsekuensi dari proses kognitif khususnya pembuatan keputusan di otak," jelas Altena.
Penelitian yang dipublikasi dalam "Journal Biological Psychiatry" ini, membandingkan volume area putih dan abu-abu pada 24 orang tua, yang 13 diantaranya tidur normal. Penderita insomnia parah menunjukkan kepadatan volume area abu-abu yang berkurang.
"Kita tidak dapat mengatakan apa yang terjadi terlebih dahulu. Kepadatan area abu-abu memang lebih rendah pada penderita insomnia, tetapi (data) menunjukkan bahwa kepadatan yang rendah pada orbitofrontal abu-abu mungkin merupakan faktor risiko kecenderungan seseorang mengalami insomnia," jelas Altena.
Penelitian ini baru memfokuskan pada orang tua dan bukan pada berbagai usia. Menurut peneliti, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara detail apakah menyusutnya otak karena insomnia terjadi pada berbagai usia.
Insomnia sebelumnya memang diketahui mengganggu fungsi otak dan tingkah laku. Hal ini karena tidur merupakan saat penting untuk otak beristirahat dan memulihkan kondisi. Jika Anda mengalami kesulitan tidur selama berhari-hari sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Sumber
VIVAnews -
0 comments:
Post a Comment