Wednesday, 3 February 2010
“Jangan sering-sering minum air es, nanti perutnya buncit.”
Selama ini kita pasti sering mendengar komentar semacam itu. Masih banyak orang yang beranggapan bahwa minum air es bisa menyebabkan kegemukan. Ternyata, hal itu cuma mitos belaka.
Menurut studi ilmiah, minum air es justru bisa membantu mempercepat pembakaran kalori saat proses metabolisme.
Benarkah demikian? Hal ini tentu meruntuhkan stigma yang selama ini tertanam di benak banyak orang. Selama ini orang menghindari minum air dingin atau air dengan es batu untuk menghindari mitos kegemukan.
Penjelasannya ternyata sangat sederhana. Saat minum air es yang suhunya jauh di bawah suhu normal manusia yaitu 37 derajat celsius, tubuh kita harus melakukan penyesuaikan. Yaitu dengan menyetarakan temperatur air es yang masuk ke tubuh menjadi sama dengan suhu tubuh kita.
Kita estimasikan saja suhu air es yang kita minum adalah nol derajat celsius. Diperlukan satu kalori untuk setiap peningkatkan suhu air es satu derajat celsius. Jika kita minum 0,5 liter (16 ons) air, ada 473.18 gram air yang harus disetarakan suhunya.
Jadi, dengan meminum setengah liter (16 ons) air es sehari, tubuh kita harus meningkatkan suhu 473.18 gram air dari nol derajat hingga 37 derajat Celsius. Saat melakukannya, tubuh harus membakar 17,5 kalori.
Jika Anda mengikuti anjuran minum air putih delapan gelas sehari atau sekitar dua liter, akan lebih banyak kalori yang terbakar. Dua liter (64 ons) air sama dengan 1.892,72 gram. Menaikkan suhu air sebanyak akan membakar 70 kalori.
Tapi jumlah kalori yang terbakar sebanyak itu belum signifikan jika Anda harus diet membakar 2.000 kalori. Tentu saja Anda tetap harus mengimbanginya dengan olahraga teratur.
Sumber VIVAnews
0 comments:
Post a Comment