Wednesday, 3 February 2010
ScienceDaily (2 Feb 2010) – Penelitian baru menemukan bahwa peningkatan magnesium otak memperbaiki proses belajar dan ingatan tikus muda dan tua. Suatu studi yang dimuat dalam jurnal “Neuron” edisi 28 Januari 2010 menyatakan bahwa peningkatan asupan magnesium mungkin merupakan strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan mendukung perkiraan bahwa tingkat magnesium yang tidak memadai dapat merusak fungsi kognitif yang menyebabkan menurunnya fungsi ingatan pada manusia semakin ia bertambah usia.
Diet dapat menimbulkan dampak penting pada kapasitas kognitif. Pengenalan faktor-faktor asupan makanan dapat berpengaruh secara positif pada hubungan antara dua sel syaraf, tempat neuron-neuron berkomunikasi, mungkin bisa membantu meningkatkan proses belajar dan ingatan dan mencegah penurunan kualitas karena faktor usia dan penyakit. Prof. Guosong Liu, Direktur Pusat Belajar dan Memori di Universitas Tsinghua di Beijing , China , memimpin suatu penelitian yang mengamati apakah peningkatan asupan makanan suplemen magnesium dapat meningkatkan kekuatan otak.
“Magnesium sangat penting untuk melancarkan fungsi banyak kelenjar dalam tubuh, termasuk otak, dan dalam studi terdahulu, kami menunjukkan bahwa magnesium dapat meningkatkan plastisitas hubungan antar dua sel syaraf dalam sel-sel otak,” Dr. Liu menjelaskan. “Dengan demikian kami tergoda untuk meningkatkan studi lebih lanjut dan menyelidiki apakah peningkatan tingkat magnesium otak dapat meningkatkan fungsi kognitif pada hewan.”
Karena sulitnya menaikkan tingkat magnesium otak dengan suplemen tradisional, Dr. Liu dkk mengembangkan suatu senyawa magnesium baru, magnesium-L- threonate (MgT) yang secara signifikan dapat meningkatkan kadar magnesium dalam otak dengan tambahan senyawa magnesium ini lewat makanan. Mereka memakai MgT untuk meningkatkan magnesium dalam otak tikus-tikus berbagai usia dan lalu mengamati perubahan sel dan tingkah laku yang berkenaan dengan memori.
“Kami menemukan bahwa peningkatan dalam magnesium otak menaikkan berbagai bentuk belajar dan ingatan dalam tikus-tikus muda dan tua,” kata Dr. Liu. Pengamatan yang teliti mengenai perubahan selular yang berkenaan dengan memori ternyata mengungkapkan peningkatan jumlah synapse yang berfungsi, pengaktifan molekul-molekul pemberi signal utama, dan perbaikan proses hubungan sel-sel syaraf jangka pendek maupun jangka panjang yang sangat penting bagi fungsi belajar dan ingatan.
Penulis mencatat bahwa tikus-tikus percobaan dalam studi ini memperoleh asupan makanan yang telah dikenal mengandung jumlah magnesium yang cukup dan bahwa efek peningkatan yang diamati itu disebabkan oleh kenaikan tingkat asupan magnesium yang lebih tinggi dari asupan makanan biasanya.
“Penemuan kami ini menunjukkan bahwa peningkatan isi magnesium otak dengan menaikkan asupan magnesium dalam tubuh mungkin merupakan strategi baru yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kognitif,” kata Dr. Liu. “Lagipula, setengah dari jumlah penduduk Negara industri kekurangan magnesium dan semakin berkurang dengan bertambahnya usia. Hal ini mungkin menjadi penyebab menurunnya ingatan pada usia tua; peningkatan asupan magnesium mungkin bisa mencegah atau mengurangi penurunan ingatan tersebut.”
(Dialihbahasakan dari Sumber: http://www.scienced aily.com/ releases/ 2010/01/10012712 1524.htm)
0 comments:
Post a Comment