Wednesday, 3 February 2010
Pendapat umum yang selama ini kita percayai adalah susu membuat tulang kuat. Namun dari hasil penelitiannya Hiromi Shinya menemukan bahwa minum susu terlalu banyak justru memicu osteoporosis. Shinya adalah guru besar kedokteran di Albert Einsten College of Medicine, Amerika Serikat. Dia menuangkan hasil penelitiannya dalam buku berjudul The Miracle of Enzyme : Self Healing Program yang terbit tahun 2007. Bagaimana bisa susu justru memicu osteoporosis?
Kadar kalsium dalam darah biasanya 9-10 miligram. Kalau kita minum susu, maka konsentrasi kalsium dalam darah tiba-tiba meningkat. Akibatnya adalah tubuh harus mengembalikan kondisi ke kadar normal dengan jalan membuang kalsium dari ginjal melalui urine. Bukti yang diberikan oleh Hiromi Shinya adalah di negara yang tingkat konsumsi susunya tinggi seperti Amerika Serikat, Swedia, Denmark dan Finlandia, kasus retak tulang panggul dan osteoporosis jauh lebih tinggi dibanding negara-negara Asia dan Afrika, yang konsumsi susunya lebih rendah.
Hasil penelitian A National Institut of Health Study dari Universitas California di tahun 2001 menyimpulkan, kaum wanita yang mengkonsumsi protein yang bersumber dari hewan, termasuk susu, memiliki resiko kehilangan masa tulang tiga kali lipat dibanding yang memilih sumber dari sayuran.
Bagaimana sikap dari pihak industri susu? Sudah pasti menolak hasil penelitian yang menyatakan susu memicu osteoporosis. Menurut Tria Rosemiarti, Medical and Public Relations Manager PT Fontera Brand Indonesia – distributor susu Anlene di Indonesia – sederet penelitian terbaru menunjukkan pentingnya konsumsi susu untuk penguatan tulang.
Berbagai informasi mengenai susu memicu osteoporosis patut dicermati. Tapi yang pasti penderita osteoporisis di Indonesia sudah mengancam. Data penelitian Departemen Kesehatan 2006 – ini yang terbaru – menunjukkan satu dari lima orang Indonesia rentan terkena osteoporosis. Resiko wanita terkena osteoporois lebih besar dibandingkan pria, karena kadar hormon estrogen mulai menurun pada usia 35-40 tahun.
Apakah dengan hasil penelitian Hiromi Shinya di atas – susu memicu osteoporosis - kita akan segera mengurangi/membatasi konsumsi susu atau tidak, terserah kepada anda. Mungkin saran (dokter) ini bisa menjadi pertimbangan, bahwa zat penguat tulang bisa diperoleh dari sayuran. Bahkan bisa lebih baik, seperti saat susu belum populer. Orang dulu sehat dan panjang umur bukan karena banyak minum susu, tapi karena pola hidup dan makan yang baik.
Oya, saran tambahan, jalan yang terbaik dalam semua masalah kesehatan adalah pencegahan. Untuk mencegah osteporosis, beberapa hal/saran berikut patut diperhatikan :
* Olahraga cukup, seperti senam beban dan jalan kaki.
* Mengusahakan agar haid teratur
* Paparan sinaar UVB selama 30 menit (pagi sebelum pukul 09.00 dan sore sesudah
pukul 16.00)
* Gaya hidup sehat, seperti menghindari rokok, alkohol
* Perhatikan obat-obatan yang bsia menurunkan massa tulang, seperti
kortikosteroid & suntikan KB
* Perbanyak buah dan sayur, serta konsumsi air putih
* Asupan kalsium cukup.
0 comments:
Post a Comment