Friday, 6 November 2009
Thailand menarik duta besarnya di Kamboja pada Kamis (5/11). Tindakan itu sebagai bentuk protes langkah pemerintah Kamboja yang menjadikan mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra sebagai penasihat perekonomian negara tersebut.
Padahal Thaksin merupakan terpidana in absentia di Thailand atas kasus korupsi sekaligus menjadi rival politik PM Thailand Abhisit Vejjajiva.
”Kami akan memanggil Dubes kami di Kamboja untuk menunjukkan ketidakpuasan kami,” ujar sekretaris menteri luar negeri Thailand Chavanont Intarakomalsut. ”Kami juga akan meninjau kembali semua perjanjian di antara kedua negara dan semua bentuk kerja sama dengan mereka,” imbuh Chavanont.
PM Kamboja, Hun Sen, bulan lalu memicu reaksi keras dari Thailand saat di sela-sela berlangsungnya KTT ASEAN di Hua Hin, Thailand, menyebutkan bahwa Thaksin akan dijadikan penasihat khusus perekonomian. Hubungan Kamboja-Thailand sendiri dalam beberapa waktu terakhir sempat beberapa kali memanas akibat perebutan tapal batas dan posisi sebuah candi kuno.
Juru bicara pemerintah Kamboja, Phay Siphan menyatakan langkah penarikan Dubes oleh Thailand itu sebagai ”tindakan berlebihan.” Pengumuman pengangkatan Thaksin sebagai penasihat itu sendiri disampaikan Rabu (4/11) malam waktu setempat. Saat itu Kamboja juga menyatakan bakal menolak semua permintaan ekstradisi atas Thaksin. ”Kamboja takkan, dalam kondisi apa pun, mengekstradisi Yang Mulia Thaksin atas semua permintaan dari Thailand,” sebut pernyataan itu.
PM Abhisit juga menegaskan tetap mempertahankan keputusan penarikan Dubes mereka. Dia juga menyebut Kamboja telah mencampuri sistem peradilan Thailand. ”Saya yakin Thailand dan Kamboja masih ingin bertetangga baik-baik, tapi ketika masalah ini terjadi, kami harus bertindak,” tegas Abhisit. - Oleh : bas/Rtr
Solopos
Artikel Yang Berhubungan
Labels: Berita
0 comments:
Post a Comment