Tuesday, 3 November 2009

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring menegaskan tidak ada upaya setting pada pertemuan tertutup dengan sejumlah pimpinan media massa dan Kapolri.

”Sekali lagi saya tegaskan tidak ada setting media pada pertemuan dengan para pimpinan media tadi. Pertemuan ini terbuka dan egaliter. Ini hanya diskusi,” kata Tifatul.

Hal ini disampaikan dia usai pertemuan dengan pimpinan media massa di Kantor Departemen Komunikasi dan Informasi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (2/11).
Tifatul meluruskan pertemuan ini juga bukan pemanggilan melainkan silaturahim. ”Tolong gunakan kata silaturahim. Ini kami lakukan dengan media. Dan juga lagipula, ini agenda kami setiap bulan untuk melakukan diskusi dengan media,” ujar dia.
Pita hitam mewarnai pertemuan antara Menkominfo Tifatul Sembiring dan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri. Pita hitam itu dikenakan para pimpinan redaksi sebagai keprihatinan atas penahanan dua pimpinan KPK nonaktif, Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah.
Pertemuan dimulai pukul 14.10 WIB, dibuka oleh Menkominfo. Saat memulai memimpin pertemuan, Menkominfo menyindir pita hitam yang dikenakan para pimpinan redaksi. ”Ini semua pakai pita hitam, akan demo ya, ha ha,” kata Menkominfo yang berjas hitam sambil bergurau.
Selain pengenaan pita hitam, juga diedarkan dukungan terhadap Bibit dan Chandra. Ada dukungan terhadap pembebasan Bibit dan Chandra, dan ada dukungan sebagai penjamin penangguhan penahanan Bibit dan Chandra.
Pertanyaan kritis
Kapolri yang mengenakan seragam polisi didampingi Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna. Sedangkan Menkominfo didampingi jajarannya. Pemimpin Redaksi Grup Tempo, Bambang Harymurti, mengawali kesempatan itu dengan membacakan pernyataan keprihatinan terkait penahanan Bibit-Chandra dan menyerahkan daftar para pimpinan redaksi yang menjamin penangguhan penahanan bagi Bibit dan Chandra. Dukungan untuk Bibit-Chandra itu pun diterima oleh Kapolri.
Setelah itu, sejumlah pertanyaan kritis pun diajukan. Antara lain, Kapolri ditanya tentang alasan yang kurang masuk akal dalam membawa Bibit dan Chandra dalam kasus hukum, karena bukti-bukti sangat lemah. Dengan tenang, Kapolri menyampaikan keterangan yang tidak jauh beda saat jumpa pers tentang kasus ini pada Jumat (30/10) lalu. Berharap penjelasan lebih rinci, Kapolri pun meminta kepada salah seorang direktur untuk menjelaskan secara detil bagaimana kasus Bibit-Chandra ini disidik, kemudian diserahkan ke kejaksaan. Namun, Kapolri meminta penjelasan detil mengenai alur penyidikan kasus Bibit-Chandra itu off the record, alias tak boleh dipublikasikan. - Oleh : dtc

Artikel Yang Berhubungan



0 comments: