Tuesday, 3 November 2009
Sebanyak 45 dari 401 desa yang tersebar di 12 kecamatan Kabupaten Klaten dinyatakan sebagai daerah rawan banjir.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpollinmas) Kabupaten Klaten, H Sri Winoto SH melalui Kasubid Potensi Linmas Bakesbangpollinmas Kabupaten Klaten, Joko Rukminto SH MH mengatakan ancaman banjir adalah salah satu dari enam potensi bencana yang bisa terjadi di Kabupaten Klaten.
Lima potensi bencana lainnya adalah gempa bumi, puting beliung, kekeringan dan rawan air bersih, longsor serta gunung api. ”Daerah yang rawan banjir itu berada di sebelah selatan jalan Yogya-Solo. Sebagian besar berada di aliran Sungai Dengkeng,” ucap Joko saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (2/11). Joko berharap, warga di daerah yang rawan bencana bisa melakukan antisipasi untuk mengurangi risiko bencana.
Dikemukakan dia, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan antara lain normalisasi saluran air dan sampah yang mengganggu selokan atau saluran air supaya segera dibersihkan.
Salah satu staf Bidang Potensi Linmas Bakesbangpollinmas, Eddy Santosa BSc menyampaikan, perbaikan drainase dan penguatan tanggul atau tebing sungai juga supaya dikerjakan sebagai langkah meminimalisasikan risiko bencana. Diakui Joko, beberapa daerah yang rawan banjir itu sebagian mengalami banjir yang sifatnya sesaat karena air cepat surut. Namun, kata dia, dari aspek ekonomis tetap merugikan khususnya di bidang pertanian.
Gotong royong
Baik Joko maupun Eddy mengemukakan, saat ini, sudah ada beberapa desa yang mulai bergerak untuk bergotong-royong dan mempersiapkan karung plastik yang berisi pasir.
Di antaranya Sengon, Ngandong dan Katekan. Joko mengatakan, bagi desa yang membutuhkan karung plastik agar mengajukannya lewat kepala desa setempat.
Menurut Joko, dalam rangka pengurangan risiko bencana (PRB), salah satu agenda yang akan dilaksanakan yaitu Gladi Manajemen Bencana di Pendapa Pemkab Klaten, Selasa (3/11).
Rencananya, imbuh dia, acara itu akan diikuti semua kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Camat, Kapolsek, Danramil dan kepala desa (Kades) yang wilayahnya rawan bencana.
Dijelaskan Joko, materi yang bakal disampaikan pada gladi tersebut antara lain tentang kebencanaan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, tentang kegunungapian oleh Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) DIY serta dari jajaran Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jateng.Daerah rawan banjir
No Kecamatan Desa
1 Prambanan Sengon
2 Gantiwarno Mutihan, Muruh, Katekan, Kerten,
Jabung, Ngandong, Jogoprayan,
Kragilan, Gesikan, Sawit
3 Wedi Kdilanggon, Pacing, Brangkal, Kadibolo, Sembung
4 Bayat Jambakan, Talang
5 Trucuk Trucuk, Kalikebo, Gaden, Planggu
6 Cawas Karangasem, Bogor, Pogung, Balak,
Tlingsing, Tirtomarto, Japanan, Nanggulan
7 Karangdowo Tambak, Karangjoho, Demangan, Tegalampel, Babadan
8 Wonosari Sidowarno, Bener, Ngreden
9 Juwiring Taji, Serenan
10 Kalikotes Jimbung
11 Pedan Lemahireng, Kaligawe
12 Ceper Ceper, Tegalrejo
Sumber: Dokumentasi Bakesbangpollinmas
- Oleh : nad
0 comments:
Post a Comment