Wednesday, 4 November 2009
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kota Salatiga 2009 direncanakan defisit hingga Rp 116 miliar. Molornya penetapan APBD-P membuat kinerja eksekutif tak maksimal dan minim program kerja baru, khususnya kegiatan barang dan jasa.
Fakta ini terungkap dalam sidang paripurna DPRD Kota Salatiga, Selasa (3/11), dengan agenda pembacaan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap rancangan APBD-P 2009. Molornya pembahasan dan penetapan APBD-P ini lantaran mundurnya proses pembentukan alat kelengkapan Dewan yang baru selesai pada September lalu.
Dalam penyampaian pengantar nota keuangannya, Walikota John Manuel Manoppo menyebutkan adanya kenaikan pendapatan yang direncanakan dalam APBD-P senilai Rp 21,2 miliar menjadi Rp 369,4 miliar atau naik sebesar 6,1% dibanding APBD penetapan. Sedangkan defisit muncul lantaran kenaikan belanja dalam APBD-P lebih besar dibandingkan dengan kenaikan pendapatan, yakni mencapai 12,68% dari APBD penetapan setara Rp 54 miliar menjadi total Rp 485,6 miliar.
Besarnya defisit yang direncanakan ditanggapi santai oleh Wakil Ketua DPRD, M Fathurrahman. Yang perlu dikhawatirkan, menurutnya, justru pada tingkat penyerapan anggaran yang sudah dialokasikan. - Oleh : kha
0 comments:
Post a Comment