Wednesday, 4 November 2009
Pagi masih buta, namun aktivitas di Pasar Lubuk Buaya sudah sibuk. Ruas jalan dipadati kendaraan yang berlalu lalang. Dua pekan setelah gempa, kegiatan perdagangan di kota ini lumpuh, karena sebagian besar barang dipasok dari tengkulak Pasar Raya Kota Padang padahal sejumlah kios pasar itu runtuh akibat gempa.
Menurut salah seorang pedagang, Umar, selain kaya vitamin, hasil tangkapan ikan melimpah, harganya pun lebih murah. ”Sekarang toko-toko sudah buka sehingga distribusi lancar tidak seperti dua pekan lalu, pasar sepi,” jelas dia ketika dijumpai Espos di Padang, Sabtu (31/10).
Kegiatan perekonomian di pusat Kota Padang telah menggeliat hampir 90%. Namun demikian, sejumlah kerusakan bangunan, gedung, perkantoran dan pasar yang memiliki dua lantai, belum terjamah alat-alat berat untuk dilakukan perbaikan. Menurut Kepala Cabang BRI Padang, Syamsul Arifin, dibutuhkan waktu dua tahun untuk mengembalikan aktivitas perekonomian di Kota Padang. ”Semester awal adalah poin penting. Berkaca dari kejadian tsunami di Aceh geliat ekonomi pascatsunami di sana jauh lebih signifikan meningkat dibandingkan dengan sebelum bencana.”
Sejumlah mal dan pusat pertokoan lainnya boleh lumpuh, namun toko-toko kecil dan menengah yang menjual mebel, bahan material hingga toko Sembako mengalami laju peningkatan yang lebih tinggi. Dia mengatakan hal tersebut terlihat pada saat evaluasi secara menyeluruh yang dilakukan BRI Padang pascagempa, kebutuhan akan perbankan di masyarakat meningkat. - Oleh : Dina Ananti Sawitri Setyani
1 comments:
Dua tahun? Padahal saya berniat mau ikut konferensi di Padang tahun depan. Nampaknya rencana itu perlu ditangguhkan dulu.
Post a Comment