Sunday 1 November 2009

Suguhan rock metal tersaji heboh dalam Rock in Solo gelaran The Think Organizer bersama Neo Mild di Gelora Manahan Solo, Sabtu (31/10) pukul 16.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.

Betapa tidak, acara yang rutin digelar di Kota Bengawan tiga tahun terakhir berturut-turut ini menampilkan monster-monster musik rock underground seperti Burger Kill dari Bandung, Death Vomit dari Yogyakarta, Down For Life dari Solo, serta Psycroptic dari Australia.

Nama yang disebut terakhir merupakan band beraliran death metal asal Tasmania, Australia, yang lahir tahun 1999. Band yang digawangi oleh Joe Haley gitaris, David Haley pemain drum, Cameron Grant pemain bas serta Jason Peppiat vokalis, menjadi penampil utama dan terakhir pada pesta rock yang dihadiri sekitar 2.500 rocker dari wilayah Soloraya dan sekitar itu.
Membawakan belasan lagu hits seperti (OB)Servant, Blood stained Lineage, A Calculated Effort, Immortal Army of One, serta The Shifting Equilibrium, Joe Haley cs sukses mengguncang Gelora Manahan Solo. Seolah mengikuti dinamisasi musik Psycroptic, para rocker ini jumpalitan, meloncat-loncat, menggerak-gerakan seluruh bagian tubuh, hingga berteriak dengan begitu bebasnya.
Reaksi penonton membuat personel Psycroptic semakin heboh dalam bermusik. Tak mau kalah, Jason Peppiat memimpin ribuan rocker malam itu berjingkrak, melompat dan terus berteriak-teriak dengan kata dan kalimat yang sulit dicerna. Salah seorang penonton, Ponco, asal Semarang, mengaku puas dengan suguhan malam itu. Dia sengaja datang dari Kota Atlas untuk beromansa dengan musik rock underground yang telah jarang ditampilkan.

Penjagaan ketat
Sedangkan Ketua Penyelenggara Rock in Solo, Akbar Badres dari The Think Organizer menjelaskan, jalannya konser rock malam itu berlangsung aman. Pihak kepolisian melakukan pengamanan ekstra ketat dengan mengerahkan sekitar 150 personel dan beberapa anjing penghalau massa. Bersama panitia penyelenggara, polisi melakukan pemeriksaan ketat kepada para penonton yang hendak masuk gelanggang olah raga itu. Sebelum masuk Gelora Manahan, penonton harus melewati tiga lapis pemeriksaan oleh panitia dan polisi.
Menurut Badres, pengamanan ketat aparat terkait insiden penusukan dalam konser Superman Is Dead (SID) di Solo beberapa hari lalu. Dalam peristiwa tersebut seorang penonton diketahui tewas dan seorang lagi mengalami luka. ”Dengan aman dan tertibnya konser malam ini menegaskan bahwa musik rock tidak kental dengan aroma kekerasan. Ini berkat kerja keras aparat keamanan, kami salut. Dan yang terpenting, rock never die!,” tegas dia. Menurut informasi yang dihimpun Espos Kabagops dan Kasat Intel Poltabes Solo berturut-turut Kompol Slamet Riyadi dan Kompol Joko Wibowo terjun langsung mengamankan konser malam itu.
- Oleh : Oleh: Kurniawan

Artikel Yang Berhubungan



1 comments:

Anonymous said...

diambil dari SOLOPOS y beritanya..